Baru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi
Nenek diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Isah (80) warga Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat meninggal dunia saat tengah memilih di tempat pemungutan suara (TPS), Rabu (14/2).
- Bawaslu Selidiki Ketua KPPS yang Coblosi Pramono-Rano di TPS Pinang Ranti, Ternyata Bukan Warga Sekitar
- Warga Pinang Ranti Mengaku Tak Tahu Soal KPPS Coblos Surat Suara di TPS 028
- Kalakar Prabowo Ditanya Nyoblos Siapa saat Pilkada: Rahasia yang Nakal Wartawan Nanya Bapak Pilih Siapa
- Melihat Persiapan Warga Binaan Mencoblos di TPS Lapas Cipinang
Baru Coblos 2 Surat Suara, Nenek di Garut Meninggal di TPS Pasirwangi
Ia diketahui tiba-tiba limbung saat hendak memilih calon di kertas ketiga lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Camat Pasirwangi Bambang Rudijanto membenarkan adanya warga yang meninggal saat memilih di TPS.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00, dan warga yang meninggal atas nama Isah usia 80 tahun warga Desa Padamukti," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, jelas Bambang, saat itu Isah tengah mencoblos di bilik suara. Tiba-tiba Isah diketahui limbung kemudian jatuh ke lantai dalam kondisi terkulai.
"Petugas yang ada di lokasi TPS saat itu langsung berupaya melakukan tindakan dengan langsung membawanya keluar. Namun diketahui bahwa saat keluarga itu mak Isah dinyatakan sudah meninggal dunia," jelasnya.
Diungkapkan Bambang, sebelum limbung dan meninggal Isah sudah mencoblos dua surat suara. Diduga, saat akan mencoblos surat suara ketiga ia limbung lalu meninggal dunia.
Isah diketahui memilih di TPS 06 Desa Padamukti. "Lokasi TPSnya tidak jauh dari rumah tinggalnya, hanya terhalangi satu rumah saja dan pada saat memilih juga diantar oleh keluarganya dan dalam prosesnya dibantu petugas, apalagi beliau ini lansia," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari pihak keluarga, sebelum berangkat ke TPS Isah tidak ada keluhan apapun dan dalam kondisi sehat. Namun berdasarkan riwayat kesehatannya, ia diketahui sempat mengalami darah tinggi.
"Saat itu jenazah bu Isah langsung dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses selanjutnya. Saat ini juga jenazahnya sudah dimakamkan tadi sekitar ba'da dzuhur," ucapnya.
Di Kecamatan Samarang, seorang warga juga diketahui meninggal dunia. Namun berbeda dengan Isah, warga bernama Irah (55) itu diketahui meninggal dunia di klinik setelah melakukan pencoblosan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Irah diketahui merupakan warga Desa Sukarasa, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat. Sebelumnya ia mencoblos di TPS 08 sekitar pukul 08.00.
Usai melakukan pencoblosan, Irah merasa tidak enak badan merasakan sesak di dadanya dan kemudian meminum obat lambung. Setelahnya, ia muntah sehingga kemudian dibawa ke klinik.
Sesampainya di klinik, korban sempat sadar namun lima menit setelahnya kemudian dinyatakan meninggal dunia. Korban pun kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan.