Beda 'Kiblat' Politik, Amien Rais dan Anak Sampai Pecah Kongsi
Terpilihnya kembali Zulhas sebagai Ketum PAN justru membuat Amien Rais kecewa. Alhasil Amien Rais membentuk partai baru. Namun Mumtaz Rais tidak yakin partai baru besutan sang ayah akan terwujud
Partai Amanat Nasional (PAN) pecah kongsi. Politikus senior Amien Rais memilih membentuk partai baru dan meninggalkan partai lama yang sudah dibangunnya sejak era reformasi.
Perpecahan tubuh PAN berawal dari kembali terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum periode 2020-2025. Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, terpilih sebagai Ketum PAN untuk periode kedua. Zulhas juga berhasil mengalahkan pesaingnya, Mulfachri Harahab yang didukung Amien Rais.
-
Siapa yang hadir dalam peluncuran RAI? Peluncuran RAI disaksikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki; pimpinan Baznas Achmad Sudrajat; dan Ketua Yayasan RAI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Kenapa KH Ahmad Hanafiah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional? Gelar tersebut diserahkan oleh Presiden RI kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta pada Jumat (10/11) lalu.
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
Terpilihnya kembali Zulhas justru membuat Amien Rais kecewa. Politikus senior PAN, Agung Mozin menjelaskan bahwa terpilihnya kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu mengingkari amanat kader dan simpatisan yang menginginkan PAN menjadi oposisi.
"Kita kecewa terhadap kebijakan Zulkifli Hasan karena mengingkari amanat pendukung agar tidak berkoalisi," kata dia.
Mumtaz Kritik Sang Kakak
Putra pendiri PAN Amien Rais, Hanafi Rais memilih jalan lain. Dia mengundurkan dari pengurus DPP PAN dan anggota DPR (2019-2024). Hanafi kecewa dengan kondisi PAN saat ini.
Pengunduran diri Hanafi Rais ditanggapi Ketua DPP PAN yang juga sang adik yakni Ahmad Mumtaz Rais. Mumtaz menyebut, mundurnya Hanafi menunjukan sang kakak belum dewasa dalam berpolitik. Menurutnya, Hanafi justru mempertontonkan 'baper politik'.
Kiblat politik Mumtaz berbeda dari sang ayah dan kakak kandungnya. Sampai saat ini Mumtaz masih bergabung dengan PAN di bawah komando Zulkifli Hasan. Sedangkan Amien Rais dan Hanafi memilih hengkang dari partai tersebut.
Mumtaz Kembali Menyerang
Perpecahan di internal partai berlambang matahari ini akhirnya berujung pada kabar pembuatan partai baru oleh Amien Rais. Nama yang diusulkan adalah PAN Reformasi. Logo partainya juga tak jauh beda dengan PAN.
"Setelah melalui diskusi yang panjang ternyata usulan yang menguat adalah nama Partai PAN Reformasi, sedangkan logo tidak jauh berbeda dengan logo PAN," kata Loyalis Amien Rais, Agung Mozin, kepada merdeka.com, Jumat (28/8).
Usulan nama PAN reformasi belum diketok palu oleh Amien Rais. Alasan memilih nama itu karena tidak terlepas dari persepsi publik bahwa PAN adalah Amien Rais.
"Pak Amien Rais itu adalah PAN dan PAN itu adalah Amien Rais, dan beliau dikenal sebagai bapak reformasi," kata dia.
Amien Rais menjelaskan alasannya ingin membuat partai baru. Amien berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi bangsa.
"Saya dan sebagian sahabat-sahabat saya yang prihatin dengan perkembangan kondisi bangsa dan negara kita akhir-akhir ini, bahwa ada kebutuhan perlunya muncul sebuah partai baru," kata Amien lewat akun YouTubenya, Kamis (10/9).
Kondisi prihatin yang dimaksud Amien Rais, yakni banyak indikasi bahwa negara sedang menuju krisis, seperti krisis sosial, politik, dan economic malaise, ekonomi yang semakin buruk yang bisa menuju resesi. Namun Amien berharap kondisi krisis ini tidak muncul di Indonesia.
"Mungkin ada sebagian anak bangsa yang merasa bahwa kondisi bangsa Indonesia sekarang ini sudah baik-baik saja, tapi bagi kami banyak sekali indikasi yang menunjukkan bahwa kita ini berada di ambang krisis," ucapnya.
Atas faktor tersebut, eks Ketua MPR ini sudah membulatkan tekadnya membentuk partai baru. Nama partai baru Amien kemungkinan bernama PAN Reformasi.
"Karena itulah saya dan beberapa sahabat saya dari berbagai kalangan bersepakat bulat segera mendeklarasikan partai baru," ucapnya.
Mumtaz Rais kembali menyerang. Dia tidak yakin PAN Reformasi bakal terwujud. "PAN Reformasi ini alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh," kata Mumtaz, Selasa (1/9).
Tak hanya itu saja, Mumtaz juga menyebut bahwa tidak ada satu pun anggota DPRD/DPRD maupun kepala daerah dari PAN yang tertarik bergabung ke partai baru Amien. Sebab, dia bilang , partai tersebut diisi orang-orang berhalusinasi.
"Lihatlah, tidak ada satu pun Anggota Dewan kita dan Kepala Daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," ujarnya.
Mumtaz Bikin Panas
Pernyataan Mumtaz membuat loyalis Amien Rais, Agung Mozin angkat bicara. Menurutnya, pernyataan Mumtaz memalukan dan tidak terpuji.
"Apa yang dilakukan Mumtaz Rais sebagai ketua OKK PAN sungguh sangat memalukan karena apa yang dia lakukan itu adalah sebuah potret kecil dari sebagian besar elite Partai lama yang bukan hanya cemas dan panik tapi menunjukkan sikap yang tidak terpuji," katanya lewat keterangannya kepada merdeka.com, Kamis (3/9).
Dia melihat, sikap Mumtaz yang terkesan menyerang Amien Rais sebagai ayah yang membesarkannya, sungguh di luar adab masyarakat Indonesia yang sangat religius.
"Sehingga dapat kita nilai bahwa Mumtaz yang menjadi ketua OKK DPP PAN begitu tega memperlakukan orang tuanya seperti itu apalagi hanya orang-orang yang berstatus sebagai kader PAN," ucapnya.