Bertemu Uskup Agung Merauke, Ganjar Pranowo Dapat Masukan Bebaskan Papua dari Konflik dan KKB
Ganjar Pranowo menemui Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC di Merauke, Papua Selatan.
Pesan lainnya yang diterima Ganjar yakni cara menjaga tensi politik di tengah masa kampanye Pilpres 2024.
Bertemu Uskup Agung Merauke, Ganjar Pranowo Dapat Masukan Bebaskan Papua dari Konflik dan KKB
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menemui Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC di Merauke, Papua Selatan. Dalam kesempatan itu, dia mendapatkan pesan untuk selalu berbuat baik selama berpolitik.
- Pesan Tegas Jenderal Bintang Dua ke Bawahannya Demi Papua Aman Tentram dari KKB
- Ketua MK Anwar Usman Tak Ikut Ambil Keputusan Tolak Tiga Gugatan Syarat Usia Capres Cawapres
- DPRD DKI Usul Bentuk Pansus Polusi Udara Jakarta, Apa yang Mau Didalami?
- Kompol Petrus dan 7 Anggota Brimob Ditahan Buntut Kasus Dugaan Setoran Rp650 Juta
“Yang luar biasa pesan dia itu dalam konteks ke politik itu ke masyarakat sangat cerdas, kita tinggal menunjukkan kebaikan kepada mereka karena mereka punya determinasi untuk memilih,”
tutur Ganjar di Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11).
merdeka.com
Ganjar menerima dua buku dari Petrus Canisius, salah satunya berjudul ‘Belajar Mencintai Papua’. Dia pun mengulas kesamaan kesimpulan antara dirinya dengan Uskup Agung Merauke, bahwa hanya ruang dialog yang dapat membawa Tanah Papua terbebas dari konflik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Saya baru kali ini menemukan uskup yang seperti ini, luar biasa, kalimatnya pendek, terbuka dan sangat memberikan inspirasi bagaimana kita berpikir, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita bertindak. Menurut saya, kalau boleh saya terjemahkan, tadi itu. Dan itu bikin kita punya koreksi diri, seandainya ada sesuatu kalau kita ada mitigasi, oh tidak baik untuk masyarakat, maka jangan lakukan,”
jelas Ganjar.
Pesan lainnya yang diterima Ganjar yakni cara menjaga tensi politik di tengah masa kampanye Pilpres 2024.
“Konsepnya beliau cuma satu gembira, dan konsep gembira itu harus ditunjukkan dengan kita toleransi, sehingga masing-masing berperan sesuai fungsinya. Kalau itu dijalankan, beres lah Insyaallah,” Ganjar menandaskan.