BPN Prabowo: Setelah Diteliti yang Pakai Konsultan Asing Ternyata Petahana di 2014
Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai tudingan kubu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin soal pemakaian jasa konsultan asing salah alamat. Jurkamnas BPN Prabowo-Sandi Muhammad Syafi'i mengatakan Jokowi lah yang justru melibatkan konsultan asing.
Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai tudingan kubu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin soal pemakaian jasa konsultan asing salah alamat. Jurkamnas BPN Prabowo-Sandi Muhammad Syafi'i mengatakan Jokowi lah yang justru melibatkan konsultan asing.
Hal tersebut terungkap dari website www.political-strategist.com. Di web tersebut, nama Joko Widodo disebut menjadi klien Stanley B. Greenberg, kontributor lembaga The Political Strategist.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
"ya kalau bahasa politik kan ini maling teriak maling. Karena kami dari BPN sampai hari ini belum pernah menggunakan konsultan asing itu," kata Syafi'i di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2).
Syafi'i menuturkan Jokowi juga pernah menggunakan konsultan asing tersebut di Pilpres 2014 lalu. Konsultan asing, lanjutnya, juga pernah digunakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009.
"Dan ternyata setelah diteliti yang pernah menggunakan konsultan itu justru petahana, itu pada pilpres 2014 yang lalu. Kalau ini yang terjadi kemudian mereka teriak yang secara politik sering dikenal dengan istilah maling teriak maling," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Romo ini mengakui saat Megawati bersandingan dengan Prabowo Pilpres 2009 menggunakan konsultan asing. Namun, konsultan itu khusus bertugas membantu Megawati selama Pilpres berlangsung.
"Itu kita akui tapi konsultan itu bukan untuk memberi masukan kepada Pak Prabowo, tapi kepada capres yang waktu itu adalah Ibu Megawati," ucapnya.
Romo menegaskan, pihaknya selalu menggunakan konsultan asal Indonesia. Kata dia, konsultan tersebut memiliki nuansa nasionalis dan religius.
"Jadi saya ingin mengatakan kalau kita lihat saja gaya kampanye yang sekarang dilakukan oleh pasangan 02 ini ini kan selain sangat nasionalis lebih bernuansa religius. Pasti bukan masukan dari konsultan yang berasal dari negara yang banyak komunis yaitu Rusia," ucapnya.
Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan informasi soal dugaan keterlibatan konsultan politik Amerika Serikat Stanley B. Greenberg dengan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi). Juru bicara BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade mengaku mendapatkan informasi tersebut lewat website www.political-strategist.com.
Dalam website itu, tertulis Stanley merupakan salah satu kontributor di lembaga The Political Strategist tersebut. Stanley dijelaskan sebagai seorang peneliti, konsultan politik dan penulis buku.
"Kami menemukan di web The Political Strategist, Stanley B. Greenberg masang di bionya dia bilang konsultan Pak Jokowi," kata Andre saat dikonfirmasi, Rabu (6/2).
Kliennya beragam, mulai dari politikus, partai politik, perusahaan dan organisasi akar rumput. Stanley merupakan Pendiri Greenberg Quinlan Rosner Research, lembaga riset dan perusahaan konsultan strategi politik yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.
Selain itu, web itu juga menyebut Stanley membimbing kandidat atau koorporasi terkait isu yang sedang tren perubahan iklim, transformasi peran gender, peran milenium dan reformasi politik. Stanley mengumpulkan data dan fakta melalui penelitian yang mendalam dan ekstensif.
Di website itu juga, tertera daftar klien dari Stanley. Para tokoh dan pemimpin dunia disebut pernah memakai jasa Stanley. Seperti Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator Amerika Serikat John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder hingga Presiden Jokowi.
Baca juga:
PoliticaWave: Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul di Medsos dari Prabowo-Sandi
Survei PoliticaWave Beberkan 10 Isu Hoaks Terbesar Serang Jokowi di Pilpres 2019
PDIP Targetkan Jokowi-Ma'ruf Menang 60 Persen di Cianjur
Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK Soal Anggaran Negara Bocor 25%
HUT Gerindra ke-11, Fadli Zon Optimis Raih Dwi Kemenangan di Pileg & Pilpres