Cak Imin Buka Suara Isu Kudeta Gus Dur: Itu Masa Lalu, Tiap 5 Tahun Muncul
Cak Imin telah berulang kali menepis anggapan kudeta Gus Dur tersebut.
Cak Imin telah berulang kali menepis anggapan kudeta Gus Dur tersebut.
Cak Imin Buka Suara Isu Kudeta Gus Dur: Itu Masa Lalu, Tiap 5 Tahun Muncul
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin buka suara soal munculnya kembali isu kudeta Gus Dur pada 2008 silam. Sebagai informasi, Cak Imin telah berulang kali menepis anggapan kudeta Gus Dur tersebut.
Terbaru, ia menepis polemik tersebut dalam wawancara khusus dengan Najwa Shihab. Namun, putri Gus Dur, Yenny Wahid kembali mengoreksi ucapan Cak Imin.
Menanggapi hal itu, Cak Imin berujar bahwa itu merupakan permasalahan yang selalu muncul setiap lima tahun sekali.
- 8 Momen Lesti Kejora Saat Buka Suara Soal Kabar Hamil Anak Kedua
- Rekaman Suara Beredar, Kades di Pandeglang Diduga Ancam Hapus Bantuan bila Warga Tak Pilih Caleg Tertentu
- Sebelum Digorok, Ibu Muda di Bekasi Sering Disiksa Suami: Dijambak, Digunduli, Dikurung
- Lagi Dipingit, Cak Imin: Satu-satunya yang Saya Hadiri Podkaesang
"Itu masa lalu yang tiap lima tahun pasti muncul. Saya sudah jawab bolak-balik, masa lima tahunan diulang lagi,"
kata Cak Imin kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (6/9).
merdeka.com
Tak hanya itu, dia juga menilai persoalan resistensi dari keluarga Gus Dur sebagai isu lima tahunan.
"Itu pertanyaannya sama. Pertanyaan rutin tiap lima tahun, sudah sering," tambahnya.
"Posisi saya sejak awal bukan rahasia. Jadi sudah jelas sekali, ketika waktu itu Cak Imin masih berkoalisi dengan Pak Prabowo, saya sudah menyatakan secara terbuka posisi kami," jelas Yenny kepada wartawan, Rabu (6/9).
"Akan sulit sekali bagi kami mendukung capres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur, sulit posisi kami sulit,"
sambungnya.
Saat ini, kata Yenny, pilihan keluarga maupun pengikut Gus Dur hanya dua. Yakni mendukung koalisi Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo. Menurut Yenny, pihaknya masih membangun komunikasi dengan dua koalisi tersebut.
"Kami para anak buah Gus Dur, pengikut Gus Dur, ya pilihan politiknya tinggal 2, dan sedang kami olah, kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut, kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," kata Yenny.