Diduga kampanye di kampus, Sandiaga dilaporkan ke Bawaslu
Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Indonesia Election Watch (IEW) melaporkan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dalam laporannya Sandiaga diduga menyalahgunakan kampus untuk kepentingan kampanye.
Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Indonesia Election Watch (IEW) melaporkan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Dalam laporannya Sandiaga diduga menyalahgunakan kampus untuk kepentingan kampanye.
"Tadi melaporkan dugaan cawapres Sandiga Uno yang dalam hal ini melakukan tindakan politik praktis di kampus. Sesuai laporan tempat ibadah dan sarana pemerintah, pendidikan enggak boleh berkampanye. Adapun boleh di kampus diskusi politik. Kalau diskusi politik sih tidak apa-apa," kata salah satu koordinator IEW, Nofria Atma Rizki usai melaporkan ke pihak Bawaslu, Jakarta, Kamis (27/9).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
Nofria meminta Bawaslu tetap mengawal jalannya Pemilu. Jangan sampai, kata dia, para paslon menggunakan kampus untuk menarik suara.
"Mestinya kampus steril dan kami dari IEW tidak menginginkan lagi kehebohan lagi sesuai dengan hukum yang berlaku. dan kami berharap mencegah dan jangan sampai ada pelanggaran. Jangan dibiarkan, kan bawaslu punya strukrut di daerah," ungkap Nofria.
Nofria membawa beberapa lembar bukti yaitu kutipan-kutipan dari berbagai media. Namun dia enggan merinci berita yang dikutip untuk bahan laporan tersebut.
"Ya bukti media, bukti fakta media. Print kita serahkan. orang bawaslu bisa neliti dan dicek. Kan bawaslu lebih jeli. Ini loh ada dugaan, Ini baru mulai kampanye. Kita tegas ke depannya enggak ada berani main-main," papar Nofria.
Diketahui Sabtu (22/9) lalu, Sandiaga berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).Dalam kunjungannya Sandi memberikan kuliah umum yang bertajuk kewirausahaan. Namun sempat ada penolakan dari beberapa mahasiswa. Mereka menggelar aksi demo dan menolak Sandi untuk mengisi kuliah umum tersebut.
Salah satu peserta demo dari Aliansi Mahasiswa UMS, Abdurrahman menolak kehadiran Sandiaga Uno di kampusnya. Ia menilai kehadiran Cawapres nomor urut 02 di kampus hanya untuk berkampanye. Padahal, kampus perguruan tinggi harus netral dan bersih dari kegiatan kampanye.
"Mengapa kita turun aksi demo karena ada kesalahan besar di universitas. Universitas harusnya bebas dari kotoran, seperti kampanye maupun partai politik. Sifat universitas adalah netral dan suci," kata Abdurrahman yang juga mahasiswa Fakultas Teknik Mesin UMS di sela-sela demo, Sabtu (22/9).
Menurut dia, masuknya Sandiaga ke lingkungan kampus seperti di UMS bukanlah yang pertama kali karena sebelumnya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga sudah beberapa kali masuk ke sejumlah kampus. "Walaupun jalur yang dipakai untuk masuk kampus dengan seminar kebangsaan tetapi tetap saja ada politisasi kampus," ujarnya.
Abdurrahman menambahkan di lingkungan kampus banyak mahasiswa dan generasi muda yang menjadi pemilih pemula sehingga hal tersebut potensi yang paling dicari oleh para calon. Untuk itu, pihaknya sangat melarang keras kampanye di kampus karena akan mencederai nama kampus itu sendiri.
Baca juga:
Timses Jokowi akui Ma'ruf Amin safari politik seperti Sandiaga
Istri Sandi, Sudrajat & Aher bersatu ajak emak-emak dukung Prabowo
Golkar minta pembuat situs serang Sandiaga diproses hukum
Ketum PAN soal situs skandal Sandiaga: Jangan menghalalkan segala cara
Tak masuk Timses Jokowi, Ical sering diminta nasihat oleh Sandiaga
Sandiaga mengaku tidak 'baper' diserang kampanye hitam