Dikecam Agung, Bamsoet jelaskan soal tudingan 'lonte politik'
Menurut Bambang, tudingan itu bukan ditujukan kepada loyalis Ical yang membelot.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyayangkan pernyataan Agung Laksono yang menganggap dirinya tak punya etika karena menyebut loyalis Aburizal Bakrie (Ical) yang membelot bergabung dengan Golkar Munas Ancol sebagai lonte politik. Menurutnya, pernyataan dia tersebut bukan ditujukan untuk loyalis Ical.
"Soal kalimat 'lonte politik', jelas saya tidak pernah menyebut apalagi menuding nama orang. Kalimatnya jelas, antara lain dalam politik, integritas, loyalitas dan komitmen adalah modal utama. Itulah sebabnya ketika tiba-tiba seorang politisi kehilangan jati diri dan kecerdasannya hanya karena diiming-imingi atau terancam kedudukan serta jabatannya, lalu berubah sikap 180 derajat. Maka politisi itu layak disebut 'lonte politik'," kata Bamsoet melalui keterangan tertulisnya, Rabu (18/3).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Versi Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, sebagai seorang anggota dewan seharusnya Bamsoet mampu menjaga perangainya dengan tidak mengucapkan kata-kata kasar.
"Kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh anggota DPR yang terhormat. Tidak beretika, tidak punya kecerdasan dan kesantunan, kata Agung di DPP PKB, Jl Raden Shaleh, Jakarta, Rabu (18/3).
Agung memastikan akan ada sanksi bagi Sekretaris Fraksi Golkar tersebut. Namun, ia tak merinci apa sanksi yang akan ia berikan. "Saya kira nanti ada sanksi bagi mereka," katanya.
Baca juga:
Fahri Hamzah soal kisruh Golkar: Menkum HAM belum buat keputusan
'Pemerintah ciptakan ayam aduan, Agung di Golkar dan Romi di PPP'
Kubu Ical gugat Munas Golkar versi Ancol ke PN Jakarta Utara
Politikus Gerindra tuding JK jadi biang kerok kisruh Golkar
Bareskrim beri sinyal panggil panitia Munas Ancol
Agung Laksono luruskan Yasonna: Perpres bukan buat pengesahan Golkar
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kenapa Golkar belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Oleh sebab itu, Doli mengatakan alasan itu yang membuat Golkar belum memutuskan nasib Ridwan Kamil. Pengumuman baru akan dilakukan akhir Juli atau awal Agustus mendatang. “Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,” kata Doli.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.