Inayah Wahid di Haul Gus Dur: Hari Ini Kita Bela Kekuasaan, Apakah Mereka Bela Rakyat?
Inayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Inayah mengaku bingung, di masa sekarang malah para pendukung tiap paslon capres-cawapres selalu bersikap berlebihan
Inayah Wahid di Haul Gus Dur: Hari Ini Kita Bela Kekuasaan, Apakah Mereka Bela Rakyat?
Putri Abdurrahman Wahid Inayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya. Menurutnya, Presiden RI ke-4 itu memegang teguh makna demokrasi yang bertujuan kedaulatan rakyat.
- Bercita-Cita Tidak Jadi Apa-apa, Ini Kisah Teladan dari Gus Dur yang Tetap Menggema Meski Sosoknya Sudah Tiada
- Yenny Wahid: Ganjar Mewarisi Semangat Gus Dur Mengayomi Kaum Terpinggirkan
- Kisah Mahfud Dipanggil Gus Dur, Tak Berkutik saat Diminta Jadi Menhan
- Inayah Wahid Bacakan 'Amanah Ciganjur' di Haul Gus Dur: Demokrasi Beneran Ada apa Cuma Gimik?
"Apa kontribusi Gus Dur terhadap demokrasi di Indonesia. Demokrasi adalah tujuan untuk mencapai kedaulatan rakyat. Gus Dur membela rakyat bukan minta dibela rakyat,"
tutur Inayah dalam acara Haul Gus Dur ke-14 di Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12).
merdeka.com
Inayah mengaku bingung, di masa sekarang malah para pendukung tiap paslon capres-cawapres selalu bersikap berlebihan menanggapi guyonan yang dibuatnya.
“Hari ini kita membela kekuasaan sebegitu besarnya, tapi apakah betul mereka akan membela kita, apakah mereka akan membela rakyat? kekuasaan Gus Dur digunakan untuk membela mereka yang tidak punya kekuasaan,” jelas dia.
“Gus Dur 23 Juli 2001 bisa saja semua perangkat kekuasaan ada di tangan Gus Dur, Gus Dur bisa saja dengan mudah meneruskan, melanjutkan kekuasaan, karena saat itu Gus Dur tidak sedang berhadapan dengan masyarakat, Gus Dur tidak sedang berhadapan dengan rakyat. Gus Dur sedang berhadapan dengan elit yang sedang berlomba-lomba mendapatkan kekuasaan,” ungkapnya.
Menghadapi pihak yang haus kekuasaan, Gus Dur pun hanya dihadapkan pada dua pilihan, yakni tetap berkuasa untuk kepentingan dirinya dan elite atau mundur demi kemaslahatan rakyat. Sikapnya pun dapat menjadi tolak ukur masyarakat dalam memilih pemimpin.
“Kalau kita mau ngecek apabila seorang pemimpin betul-betul membela rakyatnya, kebutuhan rakyatnya gampang. kita lihat pilihan yang dibuatnya. Kalau ada pilihan bangun jalan yang rusak demi kemaslahatan semua atau bangun jalan tol demi yang bisa pakai jalan tol saja, pemimpinnya milih yang mana,” katanya.