Indo Barometer Sebut Dinasti Politik Belum Menjamin Kemenangan Pilkada
"Di Solo dari 98,9% yang tahu Gibran anak Jokowi maju Calon Wali kota Solo, sebanyak 87,6% menyatakan dapat menerima dan 4,8% tidak dapat menerima," ujar kata Qodari
Indo Barometer merilis survei Pilkada di Solo, Medan, dan Tangerang Selatan. Tiga daerah yang menjadi sorotan karena politik dinasti.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai, berdasarkan hasil survei ini dinasti politik memang diterima masyarakat. Sebabnya dinasti politik dapat diterima sebagai kewajaran karena hak politik.
-
Apa hasil Quick Count Charta Politika untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka? Capres/Cawapres nomor urut 2: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 57,26 persen
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
Di Solo, putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka diterima masyarakat untuk maju Pilkada sebanyak 87,6 persen dan 4,8 persen tidak dapat menerimanya
"Di Solo dari 98,9% yang tahu Gibran anak Jokowi maju Calon Wali kota Solo, sebanyak 87,6% menyatakan dapat menerima dan 4,8% tidak dapat menerima," ujar kata Qodari saat rilis survei, Senin (7/12).
Di Pilkada Medan, menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution diterima pencalonannya oleh 79,3 persen responden dari 95,5 persen yang mengetahuinya. Sementara yang tidak menerima 2,9 persen.
"Alasan 4 terbesar karena setiap WNI punya hak yang sama 26,1 persen, ingin ada perubahan 8,9 persen, pintar atau intelektual 8,6% dan putra daerah 8,3 persen," jelas Qodari.
Sementara, Tangerang Selatan yang diramaikan para calon dari dinasti politik nasional dan lokal pun dapat diterima masyarakat. Adalah mereka yang bertarung putri Wapres Ma'ruf Amin Siti Nur Azizah, keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati dan anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Pilar Saga Ikhsan.
Qodari mengatakan, Gibran diprediksi menang jika melihat survei. Sementara Bobby bisa menang jika berjuang lebih keras. Bedanya, di Tangerang Selatan justru yang berpeluang menang adalah dinasti tingkat lokal.
"Sebaliknya di Tangerang Selatan, yang berpeluang besar menang justru dinasti lokal mampu menumbangkan dinasti nasional yang diwakili oleh pasangan calon Benyamin Davnie – Pilar Saga Ikhsan, ucapnya.
Menurut Qodari, jika temuan survei ini bertahan sampai dengan pelaksanaan Pilkada, maka dapat dikatakan bahwa menjadi bagian dari dinasti politik belum menjamin kemenangan karena dalam suatu pemilihan langsung yang menjadi penentu adalah masyarakat itu sendiri.
"Diperlukan suatu ikhtiar agar masyarakat mengenal dan yakin dengan kualitas kepribadian dan kemampuan seorang calon. Gagal membangun tingkat pengenalan dan persepsi kualitas yang baik akan berujung pada kegagalan politik," kata dia.
Survei dilaksanakan di Solo, Medan, dan Tangerang Selatan secara terpisah. Survei dilakukan di Kota Solo pada 20-25 November 2020, Kota Medan 20-24 November 2020, dan Kota Tangerang Selatan 20-25 November 2020.
Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner. Jumlah responden tiap kota 400 responden dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
(mdk/ray)