Jimly usul calon tunggal pilkada pakai sistem 'yes' atau 'no'
"Kalau ada calon tunggal kertasnya cukup satu saja, di kertasnya hanya ditulis ya atau tidak."
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan jika hanya ada calon tunggal di pilkada serentak berikutnya sebaiknya memakai sistem 'yes' atau 'no' di kertas pemilihan tersebut.
"Saya sarankan, agar tidak terjadi lagi masalah seperti pilkada tahun ini pakai sistem yes atau no di kertas pemilihan. Ini untuk calon tunggal," kata Jimly di gedung DKPP, Jakarta Pusat, Rabu (5/8).
Dia menambahkan hal itu untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang di di tahun berikutnya. "Ini buat pelajaran bagi penyelenggara pemilu ke depannya," kata dia.
Jimly menjelaskan dengan sistem yes atau no, calon tunggal bisa tetap maju di pilkada dan masyarakat nantinya akan mencoblos kertas tersebut. Jika mayoritas mencoblos yes maka calon tunggal itu menang dan jika masyarakat memilih no berarti pemimpin kepala daerah itu ditunjuk langsung oleh pemerintah.
"Kalau ada calon tunggal kertasnya cukup satu saja, di kertasnya hanya ditulis ya atau tidak. Seperti referendum tapi tetap disebut pemilihan," pungkas mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.