Kalah di Kandang Banteng, Megawati Singgung Mobilisasi Kekuasaan Bikin Rakyat Jateng Bungkam
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah. Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng karena menjadi basis pemilih loyal PDIP. Dia tidak terima PDIP kalah di Jateng karena begitu mengenal daerah tersebut sejak lama.
"Saya mengenal baik Jawa Tengah dengan baik. Saya terpilih sebagai anggota DPR RI tiga kali. Jawa Tengah bukan hanya “kandang banteng”, namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme," kata Megawati dalam keterangannya, Rabu (27/11).
- Kasus Mobilisasi Kades Dukung Luthfi-Taj Yasin Disetop, Andika-Hendi Gugat Bawaslu Karena Melawan Hukum
- VIDEO: Teriak Megawati Wajah Marah Melotot ke Kader PDIP: Orang Miskin Buat Mainan Dikasih Bansos
- Megawati Tegaskan Mau Diusung di Pilkada Harus Jadi Kader PDIP: Jangan Dompleng Saja
- Wajah Memerah, Megawati Marah Dituding Mengintimidasi Kapolri
Megawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam. Dia meyayangkan praktik-praktik ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral dan hati nurani.
"Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman," tegas dia.
Untuk itu, Presiden ke-5 RI ini menyerukan kepada kader untuk tidak takut menyuarakan kebenaran.
"Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran," ujar Megawati.
Andika-Hendi Keok
Dia menegaskan, PDIP tidak akan Lelah berjuang melawan intimidasi penguasa. "Ingat, bahwa pilkada seharusnya mencerminkan peningkatan peradaban, etika, moral, hari nurani harus jelas tergambarkan," tutup Megawati.
Diketahui, jagoan PDIP di Pilkada Jateng Andika Perkasa-Hendrar Prihadi keok dari paslon KIM Plus Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Dalam quick count Charta Politika 100 persen suara masuk, Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengantongi 58,44 persen, sementara Andika-Hendi meraup 41,56 persen.