Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Kejadian itu terjadi pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah.
- Penampakan Kapal Kargo Pengangkut Beras dan Semen Tenggelam di Teluk Kupang, Kok Bisa?
- Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
- Kapal Pembawa Logistik Suara Pemilu 2024 Kecelakaan di Perairan Mentawai
- Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Sebagian kotak suara Pemilu 2024 dan isinya hilang di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Peristiwa itu disebabkan karena kapal membawa kotak suara kecelakaan dihantam ombak disertai angin kencang.
Kejadian itu terjadi pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah.
Dari data yang dilihat merdeka.com pada Jummat (16/2) malam terlihat, selain kotak suara dan isinya yang hilang, ada juga kotak suara rusak berat berserta isinya.
Terkait hal itu, KPU memastikan tidak akan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS tersebut.
"Data C hasil salinan masih ada," kata Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai, Saudara Halomoan Pardede melalui pesan WhtsApp, Jummat, (16/2) malam.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya, pergeseran logistik itu membawa 50 kotak suara, 40 bilik suara, serta 1 kardus C hasil dari 10 TPS.
"Kejadian itu terjadi pada Kamis (15/2) malam. Kerusakan logistinya ada, tetapi lebih jelasnya nanti akan disampaikan setelah kita dapatkan informasi dari lapangan," kata Halomoan dihubungi Jumat (16/2) malam.
Dia menjelaskan, boat (kapal kecil) pengangkut logistik Pemilu 2024 tersebut mulai tidak kondusif pada pukul 21.45 WIB karena terjadi hujan dan badai.
Kemudian operator kapal menyampaikan bahwa tidak memungkinkan perjalanan dilakukan dengan tuntas dengan kondisi penumpang yang berjumlah 14 orang.
"Berdasarkan kesepakatan bersama sebanyak 8 orang diturunkan di dermaga dusun Sibudda Oinan dan kemudian perjalanan dilanjutkan ke dermaga Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah," tutur Halomoan.
Kemudian dalam perjalanan ke Saibi Samukop, hantaman ombak disertai angin kencang dan hujan mengakibatkan kapal berputar haluan dan mengalamin mati mesin dan mulai kemasukan air.
"Akibatnya moncong boat tersangkut ditumpukan bakau dengan posisi badan boat sudah tenggelam," kata Halomoan.
Kemudian Camat Siberut Tengah mendapatkan telepon dari Martias (Panwascam Siberut Tengah) dan mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut. Berdasarkan laporan tersebut Camat Siberut Tengah memerintahkan untuk memberi pertolongan dengan bantuan 2 unit kapal.
"Sekitar pukul 00.00 WIB evakuasi korban dan pemindahan logistik ke boat bantuan dilakukan. Pada pukul 00.45 WIB boat berhasil sampai dermaga Saibi Samukop dengan selamat," tutur Halomoan.