Kecewa KMP gara-gara kursi pimpinan MPR, PPP ancam membelot
PPP tidak mempersoalkan jika ketua MPR diberikan kepada Demokrat. Tapi, PPP harus tetap mendapat jatah pimpinan MPR.
Koalisi Merah Putih (KMP) tidak menyertakan perwakilan PPP dalam paket pimpinan MPR yang akan diusung dalam pemilihan yang akan berlangsung Selasa (6/10) besok. Waketum PPP Emron Pangkapi menyatakan PPP merasa diremehkan meskipun mereka dijanjikan mendapat kursi pimpinan alat kelengkapan DPR.
"Kesepakatan (surat melepas kursi pimpinan MPR yang diteken SDA) semacam itu jika benar, sudah dibatalkan rapat fraksi malam ini. Kemudian kita tetap tempatkan posisi pimpinan MPR sebagai prioritas," kata Emron usai menghadiri rapat Fraksi PPP di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/10).
Emron menambahkan, PPP tidak mempersoalkan jika ketua MPR diberikan kepada Demokrat. Akan tetapi, PPP harus tetap mendapat jatah pimpinan MPR.
Jika tidak, maka hal itu akan melecehkan PPP. Dia membuka peluang untuk gabung ke Koalisi Jokowi-JK jika tak dapat tempat di kubu Prabowo.
"Bukan Demokratnya, tapi paket yang disepakati sejak awal dicederai dan itu merobek-robek PPP. Saya enggak sebut merapat tapi buka peluang opsi-opsi lain," pungkasnya.