Kelakar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid ke Prabowo, Sebut Sugiono Cocok Jadi Menlu
Saat membacakan nama asli RUU kerjasama bidang pertahanan dengan Prancis, Meutya menyerahkan kepada Sugiono.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid berkelakar bahwa Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono cocok jadi menteri. Hal itu disampaikan Meutya di hadapan Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Diketahui, Komisi I menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Hukum dan HAM dalam pengambilan keputusan 5 RUU Bidang Pertahanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).
- Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Ungkap Tugas Berat dari Prabowo Ini untuk Diperangi
- Komisi I DPR: Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Australia Kolaborasi Hadapi Tantangan Keamanan Modern
- Prabowo Puji Meutya Hafid Lebih Paham Isu Pertahanan saat Kampanye di Sumut, Sindir Anies?
- Meutya Hafid Bela Prabowo: Menteri Pertahanan yang Pernah Lakukan Rapat Setengah Terbuka
Awalnya Meutya membacakan agenda rapat kerja untuk mengambil keputusan tingkat pertama 5 RUU Bidang Pertahanan. Lima RUU itu mengenai ratifikasi kerjasama Republik Indonesia dengan negara India, Brasil, Kamboja, Prancis, dan Uni Emirat Arab.
Saat membacakan nama asli RUU kerjasama bidang pertahanan dengan Prancis, Meutya menyerahkan kepada Sugiono.
"RUU tentang pengesahan pengesahan persetujuan antara pemerintah republik Indonesia dan pemerintah republik Prancis mengenai kerjasama dalam bidang pertahanan," kata Meutya.
Meutya menyerahkan Sugino membacakan nama RUU dalam bahasa Prancis karena wakil ketua umum Gerindra itu fasih berbahasa Prancis.
"Ini dibaca Sugiono wakil ketua, karena saya tidak fasih bahasa Prancisnya," ujar Meutya.
Kemudian, Sugiono membacakan nama RUU kerjasama bidang pertahanan dengan bahasa Prancis itu.
Meutya menilai, Sugiono sudah cocok menjadi menteri luar negeri di era pemerintahan Prabowo Subianto.
"Jadi nampaknya sudah cocok pak menteri pertahanan," ucap Meutya.
Nama Sugiono memang sempat diisukan akan menjadi menteri luar negeri di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sugiono menyebut tidak tahu apakah akan menjadi menteri. Dia mengaku juga tidak dilibatkan dalam penyusunan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Saya tidak terlibat dalam pembahasan apakah saya masuk atau tidak," kata Sugiono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Nama Sugiono menguat karena pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo bahwa sejumlah alumnus SMA Tarun Nusantara akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Sugiono merupakan salah satu alumnusnya.
"Saya kira dalam rangka memecahkan masalah bangsa ini tidak ada batas-batas itu tadi, alumni ataupun kelompok, ataupun partai-partai. Ini merupakan sebuah effort bersama," kata Sugiono.