Ketum PKB Muhaimin Iskandar Belum Terima Pengunduran Diri Ketua DPRD Lumajang
Ketua DPRD Lumajang asal PKB, Anang Akhmad Syaifuddin tidak hafal Pancasila saat menemui puluhan mahasiswa yang menggelar demo di gedung DPRD Lumajang, Rabu (7/9). Peristiwa itu berlanjut hingga Anang memutuskan mundur dari jabatannya yang disampaikan dalam Rapat Paripurna, Senin (12/9).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku belum mengeluarkan keputusan terkait pengunduran diri Ketua DPRD Lumajang, Anang Akhmad Syaifuddin. Ia mengaku belum menerima surat pengunduran diri dari kadernya itu.
"Sedang kita bahas, kita tunggu pengunduran dirinya, surat belum sampai. Belum (kontak), dia mau datang ke Jakarta besok," kata Muhaimin Iskandar di Universitas Islam Malang (Unisma) Malang, Rabu (14/9).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
Ketua DPRD Lumajang asal PKB, Anang Akhmad Syaifuddin tidak hafal Pancasila saat menemui puluhan mahasiswa yang menggelar demo di gedung DPRD Lumajang, Rabu (7/9). Peristiwa itu berlanjut hingga Anang memutuskan mundur dari jabatannya yang disampaikan dalam Rapat Paripurna, Senin (12/9).
"Anang itu ingin membuktikan bahwa Pancasila yang diyakini PKB itu mutlak, sehingga dia bertanggung jawab untuk mundur, itu gentle sekali, luar biasa," ungkap Cak Imin, panggilan akrabnya.
Cak Imin menyebut langkah kadernya itu sebagai sifat ksatria yang patut dihormati dengan segala keputusannya. Ia bisa memahami kondisi saat itu, dan berkeyakinan bahwa kader PKB bagian dari dari NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Eka.
"Saya menghormati, menghargai dan mengapresiasi rasa tanggung jawabnya, akhirnya mengundurkan diri. Tapi namanya manusia kan kadang-kadang kepleset, lupa itu biasa. Tapi Ia sebagai seorang ksatria, saudara Anam ketua DPRD yang gagah, sigap dan yakin bahwa dia menjadi bagian dari NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Eka," jelasnya.
Cak Imin berada di Malang dalam serangkaian kunjungan bertemu Petani Malang Raya dan memberi kuliah tamu di Mahasiswa Unisma.
(mdk/ded)