Ketum PSI salahkan negara ada ormas nekat lakukan persekusi
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengecam tindakan persekusi dilakukan sebuah ormas kepada remaja. Kejadian ini membuat pihaknya menyalahkan tidak hadirnya negara dalam menangani kasus ini.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengecam tindakan persekusi dilakukan sebuah ormas kepada remaja. Kejadian ini membuat pihaknya menyalahkan tidak hadirnya negara dalam menangani kasus ini.
"Tentu kita mengecam ada aksi demikian, terutama saya mempertanyakan di mana sih kehadiran negara karena aksi seperti ini kalau dibiarkan, ada kelompok yng menetapkan siapa yang bersalah mereka jadi penegak hukum, ini kan seolah-olah negara absen," kata Grace di kantor PSI, Jalan Wahid Hasym, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Grace mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara bisa menindak tegas para ormas nekat melakukan tindakan intimidasi itu. Apalagi melihat kondisi korban semakin tertekan dengan kejadian itu.
"Negara harus hadir, menindak tegas agar tidak berulang karena apapun yang terjadi ini sudah serentak di beberapa tempat. Kalau dibiarkan dan kalau korbannya malah diminta untuk menyesuaikan diri harus minta maaf harus tidak boleh pake medsos lagi, korbannya yang malah harus pindah. Ini gawat," ujarnya.
Dia juga mengharapkan pemerintah agar turut bertindak tegas terhadap tindakan persekusi tersebut. Menurutnya hal itu dapat menjadi suatu bola liar jika tidak segera diselesaikan. "Jadi harus ditindak tegas karena kalau enggak, meski sekarang masih lokal dan menyasar kelompok tertentu saja ini bisa jadi bola liar dan bisa menjadi ancaman buat kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.
Mantan wartawan itu menambahkan bahwa kebebasan berpendapat di media sosial adalah hal biasa dan hak semua orang.
"Kita sudah biasa berkomentar apapun juga. Itu hak semua orang. Berpendapat di media sosial adalah hak untuk semua orang. Kalau ada orang yang menelusuri timeline kita mencecar dan mempermasalahkan dan menghukum karena apa yang kita pikirkan ini tentu sangat salah," tandasnya.