Koalisi Partai Islam Dinilai Tak Pernah Jadi Kekuatan Dominan
"Sehingga selama model koalisinya begitu sulit terwujud koalisi parpol Islam, hanya bisa pada tahap wacana dalam praktiknya kesulitan,"ucapnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, poros koalisi partai Islam sulit terbentuk. Menurutnya, sejak lama parpol Islam tak pernah menjadi kekuatan dominan di perpolitikan.
"Parpol Islam tidak pernah muncul sebagai kekuatan dominan dari dulunya, sejak pemilu 1955. Kedua partai Islam punya kelemahan, hanya berharap pemilih dari umat Islam, sehingga segmen pemilihnya terbatas," katanya, Jumat (16/4).
-
Apa itu koalisi dalam konteks politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen. Sementara, Andrew Heywood berpendapat koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
-
Bagaimana Koalisi dibentuk dalam sistem multipartai di Indonesia? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif. Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa yang mendirikan Partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
Menurutnya, dari dulu koalisi partai Islam hanyalah utopis dan sulit bersatu. Dia bilang, koalisi yang berdasarkan ideologis sangat sulit. Hanya ada koalisi berbasiskan transaksional dan pragmatis.
"Sehingga selama model koalisinya begitu sulit terwujud koalisi parpol Islam, hanya bisa pada tahap wacana dalam praktiknya kesulitan,"ucapnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review Ujang Komarudin menilai positif jika parpol Islam bersatu. Asalkan koalisi yang dibangun bukan hanya pragmatisme sesaat.
"Hal yang positif jika partai-partai Islam bisa bersatu dan berkoalisi. Namun, koalisi yang dibangun haruslah berdasar ideologi. Bukan koalisi berdasarkan pragmatisme sesaat," ucapnya.
Dia mengatakan, berkoalisi berdasarkan ideologis akan langgeng dan lama bertahan. Namun, koalisi yang berdasarkan pragmatisme akan mudah bercerai.
Menurutnya, wacana koalisi parpol Islam adalah sebagai ancang-ancang untuk persiapan elektoral Pemilu 2024. Hal itu pun wajar dan rasional. Tetapi, koalisi tersebut memiliki kelemahan.
"Kekuatannya, memiliki ceruk pemilih yang besar. Kelemahannya, susah bersatu. Masing-masing jalan sendiri-sendiri," kata dia.
Ujang melanjutkan, suara pemilih muslim di Indonesia memang besar. Namun, terbagi-bagi ke banyak partai.
"Bukan hanya partai Islam yang memperebutkannya. Tapi juga partai nasionalis. Namanya juga usaha, siapa tahu dapat dukungan pemilih muslim," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengusulkan partai-partai Islam membentuk koalisi. Hal itu melihat pertemuan PKS dan PPP. Yusril juga menilai, partai Islam bisa melebur menjadi satu kekuatan.
"Partai-partai Islam bisa saja tampil dengan satu Partai Koalisi dalam Pemilu, katakanlah misalnya diberi nama Partai Koalisi Islam yang terdiri atas beberapa partai Islam peserta Pemilu. Tanda gambar Peserta Pemilunya terdiri atas beberapa partai Islam yang bergabung dalam koalisi itu," ujar Yusril dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Baca juga:
Singgung Politik SARA, Ketum PAN Tolak Pembentukan Koalisi Parpol Islam
PAN Tak Tertarik Wacana Koalisi Partai Poros Islam
Yusril Ajak Partai-partai Islam Bentuk Koalisi
Prabowo temui Mahfud MD, Hatta bertemu Ahmad Dhani
Bahas koalisi, Prabowo dan Suryadharma Ali bertemu di Istiqlal