Kode Risma dan teka-teki cagub PDIP di Pilgub Jatim
PDIP hingga kini belum mengumumkan siapa bakal calon gubernur yang akan diusung dalam pemilihan gubernur pada 2018 mendatang. Sebagai kader yang dinilai berprestasi, Tri Rismaharini disebut-sebut akan menjadi kandidat kuat. Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun sampai datang ke Surabaya untuk berkonsultasi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum mengumumkan siapa bakal calon gubernur yang akan diusung dalam pemilihan gubernur pada 2018 mendatang. Sebagai kader yang dinilai berprestasi, Tri Rismaharini disebut-sebut akan menjadi kandidat kuat. Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun sampai datang ke Surabaya untuk berkonsultasi dengan sang wali kota.
Hasto bertemu Risma yang didampingi pengurus DPD I PDIP Jawa Timur di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (9/10). Namun dia berkelit kedatangannya khusus membahas Pilgub Jatim. "Ada persoalan tata kota, ada persoalan dengan taman, rencana kunjungan ibu (Megawati), terus kemudian persoalan Pilgub. Kami juga bahas persoalan Pilgub dengan Bu Risma," ujarnya.
Hadir mendampingi Hasto, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi, Wakil Wali Kota Surabaya juga Ketua DPD PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana, serta Ketua Bapilu Surabaya juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono.
Hasto mengatakan alasan bertemu Risma karena Wali Kota Surabaya itu dinilai memahami dinamika politik di Jawa Timur. "Karena beliau (Risma) kan sangat memahami dinamika politik dan konfigurasi politik di Jawa Timur, maka kami minta masukan Bu Risma. Itu cara PDIP seperti itu. Tidak asal deklarasi. Kami dialog, kami komunikasikan dulu," paparnya.
Hasto mengungkapkan, PDIP akan mengumumkan para calon yang akan diusung dalam pilkada serentak tahun 2018 pada tanggal 15 Oktober nanti, termasuk bakal cagub Jatim. "Tanggal 15 Oktober itu baru pengumuman pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, dan kemudian, setelah itu baru dilakukan deklarasi. Yang diundang nanti, terutama adalah struktur partai, ketua, sekretaris, dan bendahara," katanya lagi.
"Nanti kita tampilkan di tempat tersembunyi. Kemudian kita tampilkan saat pengumuman itu. Tentu saja ibu ketua umum (Megawati) yang akan mengambil keputusan," ucap Hasto.
Soal peluang Risma diusung PDIP, Hasto enggan bicara terbuka. "Ya (rekomendasi) akan kita keluarkan tanggal itu (15 Oktober), yang pasti politik itu juga penuh kejutan. Kalau sekarang nama belum pasti, rekom turun saat ya akan ditandatangani saat itu. Karena harinya kan bagus, Minggu Wage," timpal Hasto santai.
Apakah Risma juga punya peluang diusung? Hasto menjawab, "Ya ini kan Pemilunya rakyat. Rakyat kan mengapresiasi terhadap kepemimpinan Bu Risma yang berhasil, maka Bu Risma menerima penghargaan di mana-mana, itu kan rakyat memberikan apresiasi. Ketika rakyat memberikan apresiasi, tentu saja setiap pemimpin itu punya peluang untuk terus diperjuangkan rakyat untuk menjadi pemimpin," papar Hasto.
Risma sendiri seolah berteka-teki saat ditanya peluangnya maju Pilgub Jawa Timur, "Tunggu tanggal mainnya," tukasnya.
Meski dicecar berbagai pertanyaan, siapkah menjadi gubernur, Risma bergeming. "Tunggu tanggal mainnya. Tadi Pak Hasto ngasih tahu enggak? Kalau aku jawab nanti keliru," elaknya.
"Saya tidak ngomong siap. Saya tidak boleh ngomong siap. Saya sudah dapat rekom ituloh, saya gak boleh ngomong siap. Karena berat. Aku ngomong siap, tibae gak iso ngerjakno, kan ciloko (Saya bilang siap, ternyata gak bisa, kan celaka)," sambungnya.
Yang menarik, selain berkali-kali mengatakan 'Tunggu tanggal mainnya' soal peluangnya maju Pilgub Jatim, Risma memberi kode '30' kepada Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi.
Kode kepada Kusnadi yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu disampaikan Risma di sela pertemuannya dengan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Risma tidak hanya sekali memberikan kode '30' pada Kusnadi. Bahkan, ketika mengantar Kusnadi masuk mobil saat hendak pulang, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini kembali menegaskan,
"Pokoknya 30 ya Pak Kus. Nanti saya akan selesaikan semuanya," ucapnya.
Wartawanpun spontan nyeletuk bertanya, "Bu Risma, itu kode apa?", yang kemudian hanya dijawab dengan senyum oleh wali kota yang kerap menerima penghargaan internasional tersebut.
Risma sendiri memastikan tidak akan hadir saat DPP PDIP mengumumkan para bakal calon kepala daerah yang akan diusung. Sebab dia akan terbang ke Jepang pada 12 Oktober mendatang karena diundang oleh salah satu asosiasi di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa yang berkompeten tentang kota-kota dan berafiliasi pada lingkungan.
Di Negeri Sakura itu, Risma diminta menjadi pembicara sekaligus akan menerima penghargaan terkait masalah tata ruang kota. "Aku ke Tokyo. Nanti tanggal 12 (Oktober) aku diminta presentasi soal kota, innovation for happines. Aku bicara soal kebijakan kota untuk menyenangkan warga kota," pungkas Risma.
Baca juga:
Jelang pengumuman bacagub Jawa Timur, Sekjen PDIP temui Risma
Jelang pengumuman bacagub Jatim, PDIP umbar pujian ke Risma
Ditanya siap maju Pilgub Jatim, Risma bilang tunggu tanggal mainnya
Soal Pilgub Jatim, Risma lempar kode '30' pada Kusnadi
PDIP akan pecat kader 'mbalelo' di Pilgub Jatim
Golkar blak-blakan soal dukung Khofifah di pilgub Jatim
Emil Dardak dilirik Partai Demokrat jadi cawagub Jatim
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.