KPK wanti-wanti calon kepala daerah tak suap pemilih
Saut mengimbau kepada masyarakat agar teliti memilih calon kepala daerah yang berintegritas.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengingatkan agar calon kepala daerah tak mengajak masyarakat masuk ke dalam pusaran transaksi suap menyuap menjelang Pilkada Serentak 2018.
"Jadi para kontestan atau calon jangan mengajak masyarakat masuk dalam pusaran arus transaksional dengan menawarkan kebendaan ataupun uang," ujar Saut saat dikonfirmasi, Senin (25/6).
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
Saut menyebut, menggembirakan hati rakyat bukan dengan cara mengajak masyarakat ke dalam transaksi suap. Menurut Saut, masih ada beberapa negara di dunia yang masyarakatnya gembira tinggal di gubug reot asalkan demokrasinya berjalan.
"Karena demokrasinya jalan dengan tanpa transaksional dan pemimpinya berkarakter dan berintegritas. Jadi pemimpin yang akan dipilih dengan menawarkan benda atau uang sebaiknya ditolak," kata Saut.
Dalam proses masa tenang seperti saat ini, Saut mengimbau kepada masyarakat agar teliti memilih calon kepala daerah yang berintegritas. Calon pemilih juga bisa membandingkan calon yang terbaik di antara calon yang lainnya.
"Pilih calon yang lebih berpotensi untuk membawa kesejahteraan dan kegembiraan rakyat dalam bernegara," kata Saut.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
KPK: Pilih pemimpin berintegritas, jangan mau dibeli suaranya
Sah, Pilkada Serentak 27 Juni jadi hari libur nasional
Politikus Demokrat sebut ucapan SBY agar TNI-Polri tak jadi korban Pilkada
Sekjen PDIP: Tangkal politik uang di Jawa Timur
Viral edaran Demokrat versus perjanjian Pakde Karwo dan kiai sepuh