Kursi Ketua MPR Jadi Rebutan, NasDem Prediksi Muncul Dua Paket Pimpinan
Kursi Pimpinan MPR kini tengah diincar banyak partai. Tidak hanya partai dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf, tapi juga Prabowo-Sandiaga. NasDem mengatakan, semua itu akan dibahas bersama dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf, soal paket pimpinan MPR.
Kursi Pimpinan MPR kini tengah diincar banyak partai. Tidak hanya partai dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf, tapi juga Prabowo-Sandiaga. NasDem mengatakan, semua itu akan dibahas bersama dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf, soal paket pimpinan MPR.
"Pasti bahwa itu akan dibicarakan dalam koalisi. Dan sebagaimana biasanya, koalisi selalu resolusi konsensus. Kita sepakati bersama akan menetapkan ketuanya dan dari partai apa saja wakilnya, ditambah dengan DPD. Karena itu syarat UU MD 3," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (22/7/2019).
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
-
Siapa saja artis yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Nasdem? Mulai dari Nafa Urbach hingga Reza Artamevia, Berikut Daftar Selebriti yang Mencalonkan Diri Sebagai Anggota DPR Dari Partai Nasdem Artis pertama adalah Annisa Bahar, yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR Dapil IX Jawa Tengah. Reza Arthamevia Diva Reza Arthamevia, yang kembali aktif bernyanyi, juga mencoba peruntungannya di politik sebagai caleg Nasdem Dapil III Banten (Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan). Choky Sitohang Mendapat nomor urut 2, presenter Choky Sitohang ikut serta dalam pemilu 2024 sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Barat (Kota Bekasi, Kota Depok). Ramzi Presenter kondang Ramzi, yang telah memandu banyak acara, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil V Jawa Barat (Kabupaten Bogor) melalui Partai Nasdem. Diana Sastra Penyanyi Diana Sastra mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VIII Jawa Barat (Cirebon, Indramayu, Kota Cirebon). Nafa Urbach Pesinetron Nafa Urbach, diusung oleh Partai Nasdem, mencalonkan diri sebagai caleg DPR Dapil VI Jawa Tengah (Magelang, Purworejo, Temanggung, Wonosobo). Didi Riyadi Drummer band Element, Didi Riyadi, maju sebagai caleg Partai Nasdem untuk Dapil XI Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diminta oleh pimpinan partai tersebut? "Ada permohonan bangunan green house di pulau seribu yaitu milik pimpinan partai tertentu yang diduga itu adalah duit dari Kementan juga," sambung dia.
Dia tak masalah jika Gerindra dan PAN juga mengincar kursi tersebut. Karenanya, dia memprediksi bisa saja terjadi 2 paket pimpinan.
"Kalau dua paket, maka DPD ada dua calonnya. Masing-masing 1. Jadi kemungkinan akan ada dua paket. Yang mana itu masih bahasan lama di MPR," jelas Johnny.
Johnny pun menyindir Gerindra, di mana percaya diri bisa mendapatkan kursi tersebut, lantaran menduduki kursi kedua sebagai pemenang Pemilu 2019.
"Mekanisme pemilihan bukan atas dasar suara rakyat, atas dasar paket. Dan yang milih itu, yang milih anggota MPR. Kalau berdasarkan itu (suara Pilpres), relevansi dengan MPR juga menjadi tidak jelas," ungkap Johnny.
Dia menuturkan, sampai saat ini koalisi Jokowi masih belum membicarakan posisi oposisi. Semuanya masih bicarakan soliditas parpol.
"Koalisi ini pasti koalisi yang lebih strategis. Karena harus mengawal pemerintahan dan program," ujarnya.
Terkait pertemuan hari ini, Johnny membantah tidak mengundang PDIP. "Cak Imin, Suharso, Airlangga, mau datang. Dalam rangka ulang tahun Pak Surya. Kan kemarin, dan mereka baru hari ini bisa datang. Tentu pertemuan para Ketum, membahas yang ringan dan rileks setelah proses pilpres yang panjang, setelah ditetapkan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin sebagai kepala negara," jelasnya.
"Jokowi juga sudah mengundang parpol koalisi ke Istana Jakarta dan Bogor. Kali ini para Ketum memanfaatkan ultahnya Surya datang mengucapkan selamat, sekaligus diskusi ringan," lanjut dia.
Saat ditanya apakah PDIP juga diundang atau tidak, Johnny mengaku tidak tahu. "Saya enggak tahu. Tapi ini kan baru berempat (NasDem, PKB, PPP, dan Golkar)."
Namun dia menampik, tak diundangnya parpol koalisi lain, khususnya PDIP, karena koalisi sudah perlahan-lahan pecah lantaran kursi pimpinan MPR.
"Yang pasti koalisi kan harus solid. Untuk mempertegas agar informasi tidak bias, tidak ditafsirkan dengan spekulasi yang banyak, koalisi ini solid," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Demokrat juga Incar Kursi Ketua MPR
PDIP Soal Golkar, Gerindra, PPP & PKB Incar Kursi Ketua MPR: Ikuti Aturan UU MD3
Soal Posisi Ketua MPR, PDIP Fokus Siapkan Agenda Kelembagaan
Gerindra Incar Ketua MPR, PPP Pilih Tunggu Keputusan Koalisi Jokowi
PKB Sebut Banyak Parpol Merasa Memiliki Potensi Jadi Ketua MPR
Gerindra Incar Ketua MPR, PAN Pilih Tunggu Anggota DPR Baru Dilantik