Moeldoko ke Pensiunan Jenderal: Jangan Sampai Gara-gara Politik kita Terpecah
Moeldoko bertemu dengan purnawirawan TNI Akabri angkatan 81.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak para purnawirawan TNI-Polri tetap solid di tahun politik.
Moeldoko ke Pensiunan Jenderal: Jangan Sampai Gara-gara Politik kita Terpecah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak para purnawirawan TNI-Polri tetap solid di tahun politik. Mantan Panglima TNI itu menekankan politik jangan sampai membuat semua pihak menjadi terpecah dan terpolarisasi. "Politik itu guyonan, kalau kita serius bisa gila. Jadi jangan sampai gara-gara politik kita terpecah dan terpolarisasi. Kita harus tetap solid. Mari kita kawal bersama pelaksanaan pemilu dan pilpres agar berjalan aman dan demokratis," ucap Moeldoko. Hal itu dia sampaikan saat menghadiri Reuni Akbar Piala 81 di Gedung Persada Purnawira Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/8).
- Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
- Moeldoko Ogah Tanggapi Desakan Anwar Usman Dipecat dari MK: Banyak Urusan Negara yang Lebih Penting
- Dinilai Berpengalaman dalam Berpolitik, Yusril Disebut Cocok Dampingi Prabowo
- Heru Budi Jawab Tudingan Politisasi JIS: Kita Sempurnakan yang Sempurna
Dalam kesempatan ini, Moeldoko menyampaikan program-program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya, pembangunan sumber daya manusia melalui perluasan akses dan peningkatan kualitas pendidikan.
Moeldoko mengatakan pemerintah telah memberikan beasiswa dan bantuan sosial untuk pendidikan dalam bentuk program Bantuan Operasional Sekolah, Program Indonesia Pintar, atau KIP Kuliah.
"Ini diberikan untuk memberikan jaminan pendidikan bagi putra-putri kita. Jadi bapak dan ibu enggak perlu khawatir lagi," katanya.
"Jadi saya minta jangan lagi punya perasaaan skeptis (kurang percaya) terhadap kerja-kerja pemerintah," sambung dia.
KSP Moeldoko
@merdeka.com
Moeldoko juga menyampaikan dibutuhkan pemimpin yang memiliki daya tahan kuat agar bisa mewujudkan cita-cita bangsa, yakni Indonesia Maju 2045.
"Seperti kata Presiden Jokowi, kita ini sedang lari marathon. Jadi butuh pemimpin yang memiliki endurance kuat," pungkas Moeldoko.