PDIP Dapat Bocoran, Bambang Susantono 'Dimundurkan' Karena Tak Dapat Investor untuk IKN
PDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.
PDIP menilai target waktu dari pemerintah atas IKN tidak masuk akal.
- PDIP Sentil Pembangunan IKN Harusnya Tiru Soekarno, Bukan Mengemis pada Modal Investor
- Bambang Susantono Mundur, Hasto PDIP: Beban Kerja Besar Akibat Perencanaan IKN Tidak Matang
- Wartawan di Sukabumi Otaki Investasi Bodong Bikin Korban Rugi Ratusan Juta, Begini Modusnya
- Kepala Badan Otorita IKN: Target 2024 Rp100 Triliun Investasi
PDIP Dapat Bocoran, Bambang Susantono 'Dimundurkan' Karena Tak Dapat Investor untuk IKN
Politikus PDIP Deddy Sitorus menilai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Donny Rahajoe sengaja dimundurkan lantaran tak mampu capai target pembangunan dari pemerintahan Jokowi.
"Yang saya dengar bukan mundur tetapi "dimundurkan", karena tidak mampu memenuhi target yang diberikan. Sampai saat ini tidak ada satu investorpun yang memberikan kepastian melakukan investasi. Yang dari luar negeri nol dan yang dalam negeri belum pasti," kata Deddy saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).
Deddy menyebut, masalah pertanahan ATAU status tanah di IKN juga belum selesai dan banyak masalah atau konflik.
"Kelihatannya kurang support dari kementerian terkait, baik agraria maupun lainnya," kata dia.
Dia menilai target waktu dari pemerintah atas IKN tidak masuk akal.
"Target waktu yang diberikan terlalu pendek dan ambisius, mirip proyek loro jonggrang/bandung bondowoso," ungkapnya.
Selain itu, Deddy mengaku mendapat informasi banyak larangan yang membuat pekerjaan konstruksi IKN berjalan lambat.
Misalnya, tidak bisa mengebor air tanah, hanya air permukaan yang menyulitkan proses konstruksi.
"Syarat "green constructor company" bikin para kontraktor juga kelabakan karena harus menyesuaikan dengan berbagai persyaratan yang memperlambat pekerjaan," tegas dia.
"Intinya ini terlalu ambisius, kompleks baik dari sisi waktu, target, proses dan sebagainya. Perlu manggil Bandung bondowoso jadi ketua IKN baru bisa ngejar Agustus," sambung Deddy.
Diketahui, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memutuskan mundur dari jabatannya. Langkah ini diikuti oleh Dhony Rahajoe, sebagai Wakil Badan Otorita IKN.
Bambang Susantono telah melakukan pembicaraan sajak lama dengan Presiden Jokowi terkait rencana untuk mundur dari jabatannya. Surat pengunduran diri baru diterima Presiden Jokowi baru-baru ini.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah mundurnya Bambang Susantono tidak terkait dengan rencana pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN Nusantara, Kalimantan, yang akan dihadiri Presiden Jokowi pada Agustus mendatang.
"Enggak, itu beda lagi," tegas Pratikno.