Pengurus daerah dukung Akom jabat Ketum Golkar sekaligus Ketua DPR
Dia tak setuju dengan wacana bahwa ketum tak boleh menjabat ketua DPR.
Pengurus Daerah Partai Golkar menilai Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) tidak perlu mundur dari jabatannya sebagai pimpinan lembaga legislatif apabila benar-benar terpilih sebagai Ketua Umum Golkar dalam Munas nanti. Hal ini menanggapi wacana yang sebagian pihak agar Akom mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR bila terpilih sebagai Ketua Umum Golkar di Munas mendatang.
"Pak Ade Komarudin tidak perlu mundur sebagai ketua DPR RI apabila terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar 2016-2021. Karena bagi kami kader Partai Golkar di Papua jabatan tersebut memberikan dan menjadi kebanggaan punya ketua umum yang menduduki jabatan tinggi negara," kata Ketua DPD Golkar Kabupaten Biak Papua, Nehemiah Wospakrik saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (29/2).
Nehemiah menegaskan, pihaknya sangat menolak wacana tersebut. Menurutnya, jabatan ketua DPR RI sekaligus ketua umum Partai Golkar akan membawa banyak manfaat untuk bangsa dan negara.
"Ingat, doktrin Golkar adalah kekaryaan. Berkarya buat bangsa dan negara. Itu dilakukan lewat pengabdian di struktur kenegaraan," terangnya.
Dia menilai, Ade Komarudin adalah kader Golkar yang tepat untuk menjadi ketua umum Partai Golkar. Ade dianggap lolos dan memenuhi syarat ketua umum dengan prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT).
"Pak Ade sangat memenuhi syarat PDLT. Perjalanan karirnya sebagai kader Partai Golkar sudah lengkap dan sudah selayaknya menjadi ketua umum," tandasnya.
Baca juga:
Ade Komarudin sebut Golkar lelah 'jotos-jotosan'
'Papa titip absen' dan private jet, senjata perang Akom vs Setnov
Ketua DPR sebut revisi UU KPK tak bisa dicabut lewat argumen politik
Bantah menyandera, Ketua DPR janji tax amnesty dibahas usai reses
Bamsoet akui pesawat pribadi yang ditumpangi Ade Komarudin miliknya
Anggota MKD nilai laporan gratifikasi Ade Komarudin minim bukti
Soal kasus Ivan Haz, Ketua DPR minta polisi tak pandang bulu
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.