Pilkada 2024: Ini Jejak Karier Politik Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
bagaimana jejak karir ketiga sosok tersebut yang bakal maju di Pilkada serentak 2024?
Sosok-sosok yang akan berlaga di Pilkada serentak 2024 sudah mulai bermunculan. Terutama untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
Di Pilkada Jakarta, muncul nama Anies Baswedan. Bahkan, Anies sudah mendapat dukungan dari Partai NasDem, PKS hingga PKB.
Kemudian, nama Ridwan Kamil kembali digadang-gadang akan on the way (OTW) Jakarta, usai Dedi Mulyadi mendapat dukungan Partai Golkar untuk maju di Pilkada Jawa Barat.
- Cerita di Balik 3 Hari Penuh Dinamika Politik Pilkada dalam Hidup Anies Baswedan
- VIDEO: Putusan MK Ubah Peta Politik Pilkada Jakarta, PDIP Bisa Usung Anies Lawan Ridwan Kamil
- Peta Politik Pilkada Jakarta Berubah, PDIP Bisa Usung Anies Tarung Lawan Ridwan Kamil
- Ikut Jejak JK, Kader Muda Golkar Ini Dukung AMIN
Lantas, bagaimana jejak karir ketiga sosok tersebut yang bakal maju di Pilkada serentak 2024?
Merdeka.com pun merangkum jejak karir Anies, Ridwan Kamil hingga Dedi Mulyadi.
1. Anies Baswedan
Anies memulai karir di dunia politik politik pada 2013 dengan menjadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat.
Dia juga bergabung dengan tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 sebagai juru bicara kampanye.
Pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Setelah jabatannya selesai pada pertengahan 2016, dia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno untuk masa jabatan 2017-2022. Pasangan tersebut diusung Gerindra, Perindo, dan Partai Idaman.
Anies-Sandi memenangkan kontestasi politik itu melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Keduanya pun dilantik untuk memimpin Jakarta pada 16 Oktober 2017.
Pada 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan Anies Baswedan sebagai calon Presiden dalam pemilihan umum 2024.
Anies dibersamai dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan usungan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
2. Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengawali karir politiknya pada 2013. Saat itu, Ridwan Kamil maju bersama Oded M Danial dengan diusung oleh Gerindra dan PKS.
Setelah proses Pilwalkot 2013, Ridwan Kamil dan Oded terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018.
Kemudian, pada 16 September 2013, Ridwan Kamil dan Oded pun resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Gubernur Jawa Barat saat itu, Ahmad Heryawan pun melantik keduanya.
Hampir 5 tahun memimpin Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun memutuskan untuk maju Pilgub Jawa Barat 2018.
Ridwan Kamil maju didampingi oleh Uu Ruzhanul Ulum dengan didukung oleh 4 partai politik yakni PPP, PKB, NasDem, dan Hanura.
Pasangan yang dikenal dengan nama RINDU pun resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dengan perolehan 7.226.254 suara.
Kemudian, pada 5 September 2018, Ridwan Kamil pun mundur dari jabatan Wali Kota Bandung. Dia pun dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara menjadi Gubernur Jawa Barat.
Lalu, Ridwan Kamil pun bergabung dengan Partai Golkar pada Rabu (18/1). Saat itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada Ridwan Kamil dan menyematkan jaket kuning khas partai berlambang pohon beringin itu.
3. Dedi Mulyadi
Karir politik Dedi Mulyadi saat dirinya berhasil menjadi anggota DPRD Purwakarta pada periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Komisi E.
Kemudian, pada tahun 2003, dirinya terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta Periode 2003-2008 berpasangan dengan Tubagus Lily Hambali Hasan sebagai bupatinya.
Setelah menghabiskan masa jabatannya sebagai wakil bupati, dia kembali menduduki posisi Bupati Purwakarta Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi.
Pada periode selanjutnya yaitu 2013-2018 dia kembali terpilih menjadi Bupati Purwakarta berpasangan dengan Dadan Koswara.
Tak berhenti disitu Dedi Mulyadi terpilih sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Periode 2016 - 2020 menggantikan Irianto MS Syafiuddin atau biasa yang dikenal dengan nama Yance.
Kemudian, Dedi Mulyadi terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI Periode 2019-2023. Namun, pada 11 Mei 2023 Dedi Mulyadi resmi mengundurkan diri dari partai Golkar dan bergabung sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra pada 18 Agustus 2023.