Pilkada Solo 2024, Jokowi vs Megawati: Bagaimana Hasil Pertarungan Ini?
Pilkada Solo 2024 mempertemukan paslon Teguh-Bambang (PDIP) dan Respati-Astrid (KIM Plus) yang didukung Jokowi, dengan 41,7% pemilih masih bimbang.
Pilkada Solo 2024 menjadi sorotan utama dalam arena politik, terutama karena keterlibatan tokoh-tokoh besar seperti Jokowi dan Megawati yang memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) masing-masing.
Dalam pemilihan walikota kali ini, pasangan Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho yang didukung oleh PDIP akan bersaing dengan Respati Ardi dan Astrid Widayani dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang merupakan bagian dari dukungan politik Jokowi.
- Megawati Turun Gunung Menangkan Andika-Hendi, Demi Imbangi Pengaruh Jokowi dan Prabowo?
- Prabowo Mendadak Bertemu Jokowi di Solo, PDIP Duga Ada Cawe-Cawe untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
- Megawati Bicara Hubungannya dengan Jokowi, Ungkit Sikap Tolak Wacana Presiden 3 Periode
- Peta Wilayah Pertarungan Gerinda Vs Golkar di Pilkada 2024
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 20 November 2024, pasangan Teguh dan Bambang unggul dengan tingkat elektabilitas sebesar 34,9%. Di sisi lain, Respati dan Astrid memperoleh 23,4% dukungan.
Meskipun begitu, dengan adanya 41,7% pemilih yang masih ragu, peluang bagi kedua paslon untuk meraih suara tetap terbuka lebar. Pertanyaannya, bagaimana dinamika persaingan ini akan berlangsung menjelang hari pemungutan suara?
1. Teguh-Bambang Unggul Tipis dalam Survei Litbang Kompas
Pasangan calon Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho, yang didukung oleh PDIP, memperoleh elektabilitas tertinggi menurut hasil survei Litbang Kompas. Dengan dukungan mencapai 34,9%, hasil ini dianggap sebagai buah dari upaya kampanye yang intensif dan langsung kepada masyarakat.
Kampanye Agresif:
Bambang Nugroho, yang biasa dipanggil Bambang Gage, mengungkapkan bahwa timnya melakukan kampanye di 15 lokasi setiap harinya. "Unggul 11 persen karena kami terus maksimal bertemu masyarakat, dari pagi hingga malam," kata Bambang.
Antisipasi Praktik Tak Terpuji:
Meskipun berada di posisi unggul, Bambang menginformasikan adanya laporan dari masyarakat mengenai dugaan praktik politik uang yang dilakukan oleh pihak lawan. "Kami dapat laporan dari masyarakat terkait pemberian uang, sembako, dan barang-barang lainnya," ujarnya.
2. Jokowi Blak-blakan Mendukung Respati-Astrid
Di sisi lain, pasangan calon Respati Ardi dan Astrid Widayani yang diusung oleh KIM Plus memperoleh dukungan langsung dari Presiden Jokowi. Dukungan tersebut menjadi salah satu faktor kunci bagi pasangan nomor urut 2 dalam usaha mereka untuk mengejar ketertinggalan dalam kompetisi ini.
Alasan Dukungan Jokowi:
Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa Respati dan Astrid dapat melanjutkan hubungan baik dengan pemerintah pusat. "Saya memberikan dukungan itu pasti saya memiliki keyakinan bahwa beliau-beliau ini mampu. Capable," kata Jokowi.
Optimis Meski Tertinggal:
Walaupun hasil survei menunjukkan bahwa Respati hanya memperoleh 23,4%, ia tetap menunjukkan sikap optimis. "Masih adanya pemilih bimbang yang besar artinya masyarakat masih melihat kualitas paslon," ungkapnya.
3. Pemilih Bimbang Jadi Penentu
Kelompok pemilih yang ragu-ragu, yang mencapai 41,7%, menjadi salah satu faktor kunci dalam menentukan hasil Pilwalkot Solo. Baik pasangan calon Teguh-Bambang maupun Respati-Astrid berusaha menarik perhatian segmen ini dengan pendekatan yang berbeda.
Strategi Teguh-Bambang:
Pasangan calon dari PDIP ini mengandalkan kampanye tatap muka untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, serta memanfaatkan dukungan kuat dari basis loyal PDIP yang ada di Solo. Dengan cara ini, mereka berharap dapat memenangkan hati para pemilih yang masih bimbang.
Strategi Respati-Astrid:
Sementara itu, pasangan calon dari KIM Plus ini lebih menekankan pada kampanye yang ceria dan mengadakan rapat umum untuk menyampaikan visi dan misi mereka. "Kami akan mengajak masyarakat ke TPS, karena ini bukan hanya tentang Respati-Astrid, tapi masa depan Kota Solo," ungkap Respati. Dengan pendekatan ini, mereka berharap dapat menginspirasi pemilih untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu.
4. Pertarungan Jokowi vs Megawati di Solo
Pilkada Solo 2024 bukan sekadar kompetisi antara calon pemimpin, melainkan juga mencerminkan persaingan politik antara Jokowi dan Megawati. Jokowi mendukung pasangan Respati-Astrid, sementara Megawati mengusung pasangan PDIP, Teguh-Bambang.
Simbol Politik Nasional:
Kota Solo, yang merupakan tempat kelahiran Jokowi, memiliki makna yang sangat penting dalam kontestasi ini. Jika Respati berhasil meraih kemenangan, hal tersebut akan memperkuat posisi KIM Plus di wilayah yang memiliki sejarah kuat dengan PDIP.
PDIP Menjaga Basis Tradisional:
Sebagai partai yang telah lama berakar di Solo, PDIP berusaha mempertahankan dominasi mereka dengan menonjolkan Teguh Prakosa sebagai kader senior dan Bambang sebagai sosok muda yang dekat dengan masyarakat. Dalam konteks ini, strategi PDIP sangat penting untuk menjaga dukungan dari konstituen mereka yang loyal.
Siapa yang unggul dalam survei terbaru?
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, pasangan Teguh-Bambang memperoleh suara tertinggi dengan persentase 34,9%. Di sisi lain, pasangan Respati-Astrid hanya mendapatkan 23,4%. Meskipun demikian, terdapat 41,7% pemilih yang masih merasa ragu dalam menentukan pilihan mereka.
Mengapa Jokowi mendukung Respati-Astrid?
Jokowi mengungkapkan bahwa Respati-Astrid memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan pemerintah pusat serta meneruskan berbagai proyek strategis.
Apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh Teguh-Bambang?
Selain menjaga keunggulan elektabilitas, pasangan Teguh-Bambang juga perlu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan adanya praktik politik uang yang bisa memengaruhi para pemilih yang ragu. Hal ini penting agar mereka dapat mempertahankan suara dan dukungan dari masyarakat yang masih bimbang dalam menentukan pilihan.
Bagaimana pengaruh Megawati dalam Pilkada Solo?
Megawati, selaku ketua umum PDIP, memberikan dukungan penuh kepada pasangan calon Teguh-Bambang. Hal ini menjadi tantangan bagi PDIP untuk menjaga posisinya yang dominan di Solo.