PKS Buat Lomba Kitab Kuning, Salim Segaf Sebut Penghormatan terhadap Ulama & Santri
Sejak dulu fatsoen politik ulama dan umat Islam bercirikan kebangsaan dan wasathiyah.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar lomba baca kitab kuning ke-5 tahun 2021 memperingati Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri mengatakan acara merupakan bentuk penghormatan terhadap para ulama dan santri.
"Lomba ini sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu para ulama sebagai pewaris para nabi. Serta bentuk apresiasi terhadap para santri yang giat mempelajari ilmu agama sebagai bekal pembentukan karakter bangsa. Di samping itu, lomba ini merupakan upaya untuk mengokohkan nasionalisme Indonesia yang relijius," ungkap Salim dalam webinar 'Meneladani Ulama dan Santri Dalam Menghadirkan Harmoni Anak Bangsa', Rabu (20/10).
-
Kenapa KH Ahmad Hanafiah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional? Gelar tersebut diserahkan oleh Presiden RI kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta pada Jumat (10/11) lalu.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Siapa pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
Menteri Sosial RI 2009-2014 ini menggarisbawahi pentingnya menghormati ulama dan santri karena mereka selalu hadir sepanjang sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan, saat melawan penjajahan, pembentukan dasar dan konstitusi negara serta dalam mempertahankan kemerdekaan. Ulama selalu hadir dengan ijtihadnya yang solutif dalam setiap permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Islam, ulama, dan santri adalah faktor penting dari keindonesiaan. Kehadiran mereka merekat persatuan, menjaga harmoni di tengah kemajemukan, mengkohkan cinta tanah air, menjaga karakter bangsa, dan memajukan Indonesia. Sejak dulu fatsoen politik ulama dan umat Islam bercirikan kebangsaan dan wasathiyah. Maka, jangan sekali-kali melupakan sejarah "jas merah" dan jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama "jas hijau"," ungkapnya.
Acara yang dihelat secara virtual melalui akun resmi PKS ini menghadirkan narasumber K.H. Toha Kholili (Pengasuh Ponpes Al-Muntaha Alkholiliyah, Bangkalan, Madura, Jatim) dan KH. Asep Ahmad Fathurrahman (Pengurus MUI Jawa Barat/Pengasuh Ponpes Modern Nur Rohmah Bandung Jabar) serta dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
Baca juga:
PKS Desak Pemerintah Jamin Pembiayaan Bagi Pasien Long Covid-19
Membangun Partai Tidak Mudah, PKS Ajak Eks Pegawai KPK Bergabung
PKS Minta Pemerintah Jangan Paksakan Proyek Infrastruktur yang Tidak Layak Diteruskan
PKS: Gerindra Percaya Diri Duet Prabowo-Puan akan Terwujud
Prabowo Bakal Nyapres Lagi, PKS Siapkan Salim Segaf Aljufri untuk Pilpres 2024
PKS Dukung Opsi Pemilu 2024 Digelar Bulan Februari