Puji Setinggi Langit Pihak Anies kepada AHY Usai Isu Pengkhianatan: Pemimpin Indonesia yang Cerdas
Menurut, Sudirman apa yang terjadi saat ini bukan pengkhianatan. Tetapi, komitmen bekerjasama yang belum bertemu momentumnya.
Anies memilih Cak Imin sebagai Cawapres.
Puji Setinggi Langit Pihak Anies kepada AHY Usai Isu Pengkhianatan: Pemimpin Indonesia yang Cerdas
Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said memuji kedewasaan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merelakan tidak bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Sudirman menilai ada kematangan AHY menghadapi situasi yang tidak mudah.
- Ganjar-Mahfud Janji Perbaiki Hukum di Indonesia Jika Menang Pilpres 2024
- Pesan Bupati Trenggalek untuk Generasi Muda: Bisa Berkontribusi untuk Indonesia
- Menag Yaqut Sindir Capres Pecah Belah Umat, Ini Kata PKB Bela Anies-Cak Imin
- Sudirman Said Soal Mahasiswa Pilih Anies di Depan Bupati dari PDIP: Gejala Alam Sambut Pemimpin Baru
"Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk move on memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat,"
kata Sudirman Said, Senin (4/9).
"Kesediaan untuk tetap bekerja sama dalam agenda-agenda kebangsaan yang lebih besar adalah sikap yang terpuji, yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan subyektif masing-masing pihak,"
sambung Sudirman.
Sudirman pun memuji AHY dan Anies merupakan sosok generasi baru pemimpin Indonesia. Apa yang terjadi saat ini bukan pengkhianatan. Tetapi, komitmen bekerjasama yang belum bertemu momentumnya.
"Saya melihat kedua tokoh muda yang saya kenal baik, Mas AHY dan Mas Anies Baswedan adalah generasi baru Pemimpin Indonesia yang cerdas, santun, visioner, dan tetap menjunjung etika dan integritas,"
ujar Sudirman Said.
"Yang terjadi diantara keduanya bukanlah tindak pengkhianatan satu sama lain, melainkan niat baik dan komitmen bekerja sama yang belum bertemu momentum,"
tutur Sudirman.
Momentum itu tidak bisa bertemu karena Anies dan AHY punya keterbatasan. Apalagi Anies bukan pengurus atau kader partai politik. Tidak punya daya paksa memutuskan pilihannya.
"Keduanya memiliki keterbatasan dalam mewujudkannya, terlebih Mas Anies yang bukan pengurus atau kader Partai tertentu, sehingga tidak punya daya paksa untuk memutuskan apa yang sudah menjadi pilihannya,"
kata Sudirman.
Sudirman mendoakan supaya AHY dan Demokrat menemukan jalan terbaik untuk berkontribusi bagi perbaikan dan perubahan. Menurutnya, pemilu hanya satu fragmen pengelolaan bangsa dan negara. Meski Anies dan AHY belum bisa bekerjasama di Pemilu 2014, masih terbuka agenda besar lainnya untuk mempertemukan kedua tokoh muda ini.
"Bilapun karena satu dan lain hal, takdir tetap membawa keduanya untuk tetap bekerja sama dalam Pemilu 2024, jalan masih terbuka lebar,"
ujar Sudirman.