Rapimwil Jateng, PPP Bakal Bahas Usulan Capres dari Kader Daerah
Mardiono mengatakan, ada sejumlah agenda yang akan dibahas dalam gelaran Rapimwil yang diikuti 350 kader tersebut. Salah satunya adalah pembahasan terkait calon presiden (capres) yang diusulkan kader di sejumlah daerah.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di Kota Semarang, Jateng. Rapimwil itu dibuka oleh Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono.
Mardiono mengatakan, ada sejumlah agenda yang akan dibahas dalam gelaran Rapimwil yang diikuti 350 kader tersebut. Salah satunya adalah pembahasan terkait calon presiden (capres) yang diusulkan kader di sejumlah daerah.
-
Apa sikap politik Muhammadiyah dalam menghadapi Pilpres 2024? Tidak Mudah Percaya Busyro Muqoddas sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan organisasi itu tidak mudah percaya pada capres tertentu, terutama dengan janji-janjinya. "Kita sudah kenyang dengan janji-janji. Jangan permainkan rakyat dengan janji-janji," ujar Busyro.
-
Siapa yang membentuk PPS Pilkada 2024? PPS dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap tingkat kabupaten/kota dan bekerja di bawah koordinasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Kapan pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024? Sejumlah skema pengamanan telah disiapkan aparat kepolisian menjelang pembacaan putusan Perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (22/4) hari ini.
"Merupakan bagian dari itu (usulan capres) karena memang DPP masih menunggu isu-isu terkait, termasuk usulan-usulan dari wilayah," katanya di Kelimutu Grand Ballroom Hotel Grand Arkenso, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (26/11).
Namun demikian, dia menyebut proses pengusulan capres itu masih melalui beberapa proses. Di antaranya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP PPP.
"Tapi tentu itu harus berproses, karena setelah dari wilayah juga ada nanti di DPP harus melakukan setidaknya rapimnas atau mukernas, kemudian nanti juga ada falaqah ulama nasional yang tergabung dalam majelis-majelis, nah ini juga akan melihat," ujarnya.
Mardiono menerangkan, proses tersebut juga akan dibawa ke forum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebab itu, Mardiono menyebut masih ada proses sebelum mengusung capres.
"Nanti prosesnya juga akan ke gabung koalisi. Saat ini PPP bergabung ke dalam koalisi KIB. Nanti ada proses lagi. Tapi tentu sekarang bukan menjaring ya, tapi kita merangkum isu-isu dan gagasan-gagasan atau ide-ide semua kader," jelasnya.
Di samping itu, Mardiono mengatakan, PPP juga membahas rencana pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut Mardiono, PPP akan melakukan kerja elektoral.
"Tentu ini akan membahas isu-isu yang strategis, termasuk membangun kiat-kiat seperti apa. Setelah kegiatan, saya perintahkan kita sudah mulai harus kerja, konsentrasi pada kerja elektoral," ungkapnya.
Sebelumnya, Mardiono mengungkapkan sejumlah pengurus di berbagai wilayah mengusulkan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diusung menjadi calon presiden (capres). Mardiono mengatakan, sebanyak 14 wilayah mendukung Ganjar.
"Ada beberapa wilayah, kalau tidak salah ada 14 wilayah yang memang sudah menyuarakan untuk mengusulkan kepada DPP bahwa untuk bisa mencalonkan Pak Ganjar itu permintaan wilayah," Mardiono di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
"Sekarang kami sedang berproses. Sekali lagi kami akan bawa ke KIB nanti harapan saya ya kalau itu sama calonnya ya sudah menjadi keputusan nanti," sambung Mardiono.
Mardiono belum bisa memastikan sampai kapan proses pembahasan capres itu akan berlangsung. Dia ingin berhati-hati dalam memilih calon pemimpin untuk Indonesia.
"Saya belum bisa pastikan, berproses di parpol, dan kami harus berhati-hati, dan harus mencermati dinamika yang berkembang di tengah-tengah rakyat kita, karena sekali lagi ini adalah untuk membangun bangsa dan negara," ujar Mardiono.
(mdk/fik)