Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres
Niatan PSI melakukan gugatanagar anak muda dapat aktif dalam dunia politik.
Niatan PSI melakukan gugatanagar anak muda dapat aktif dalam dunia politik.
Reaksi PSI Jelang Putusan MK Terkait Gugatan Batasan Usia Capres-Cawapres
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengatakan, jika partainya akan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan usia Capres-Cawapres. Diketahui, MK akan membacakan hasil putusan dari gugatan itu pada Senin (16/10) mendatang.
- Putusan MK Dikaitkan Dinasti Politik, Pengamat Nilai Terlalu Konspirasi Kekuasaan Ikut Campur
- Jelang Putusan Batas Usia Cawapres, MK Harus Menang Lawan Tekanan Politik
- Potret Gadis Kecil Berponi Bersama Orangtuanya, Tak Disangka Punya Nasib Bagus Pernah Jadi Orang Paling Disegani
- Kaesang Gabung PSI, Zita Anjani: Kenapa Enggak ke PAN Aja, Lebih Asyik
Dedek mengungkapkan, niatan partainya melakukan gugatan tersebut karena agar sejumlah anak muda dapat aktif dalam dunia politik.
"Niat kami cuman satu, ingin membuka ruang seluas-luasnya buat anak muda supaya menjadi subjek aktif di politik. Pembuat kebijakan-kebijakan publik maupun kebijakan-kebijakan di partai sebagai pemimpin baik itu di daerah maupun di nasional, kurang lebih seperti itu," ujarnya.
Lalu, saat disinggung apakah gugatan tersebut berkaitan dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ia pun menyebut, gugatan ini karena berdasarkan kekhawatiran partainya terhadap anak muda.
"Jadi kami melihat bahwa anak-anak muda ini merasa bahwa hiruk pikuk politik itu tidak bersentuhan dengan mereka. Lalu kami berdiskusi secara internal, kami bedah sebab-sebabnya dan salah satu sebabnya dikarenakan mereka merasa bahwa anak-anak muda dipolitik hanya menjadi objek lima tahunan," tutup Dedek.
Kemudian, ketika kembali disinggung apakah hasil putusan ini bakal mempengaruhi arah dukungan PSI pada Pilpres 2024. Menurutnya, pihaknya sudah memiliki skenario.
Skenario pertama disebut mendukung Bacapres Ganjar Pranowo, kedua mendukung Bacapres Prabowo Subianto dan skenario ketiga yakni menjomblo pada Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi di samping aspirasi para DPD, DPW, DPC, DPRD yang dibacakan di kopdarnyas yang mengatakan kita ojo kesusu. Kemudian diperkuat lagi setelah bertemu Pak Jokowi dengan dibilang juga ojo kesusu. Jadi kita lihat dulu hilal cawapres dan ini nanti akan ditentukan hasilnya di Kopdarnas Oktober ini," pungkasnya.