Said Abdullah Harap KPU Netral di Pilkada
Menurut Said, rakyat dapat menentukan pemimpin yang amanah untuk daerah lima tahun ke depan.
Pasangan calon kepala daerah sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, berharap di sisa tahapan Pilkada serentak 2024 ini, KPU bersikap netral sehingga semua pasangan calon memperoleh perlakukan dan hak yang sama. Menurut Said, rakyat dapat menentukan pemimpin yang amanah untuk daerah lima tahun ke depan.
"Insyaallah sebagaimana sudah dijalankan, KPU akan tetap netral melayani baik pasangan kami maupun pasangan lain. Kami letakkan itu ke pundak KPU agar demokrasi ini terjaga," kata Said.
- Said Abdullah Harap Pimpinan dan Dewas KPK 2024-2029 Dapat Pulihkan Kepercayaan Masyarakat
- Said Abdullah Sebut Perlunya Kematangan dalam Kepemimpinan
- Said Abdullah Minta KPU Segera Tindaklanjuti Putusan MK Tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Derah
- Said Abdullah: Putusan MK Angin Segar Bagi Demokrasi
Ketua DPD PDIP Jatim itu menjelaskan partainya telah mendaftarkan pasangan Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans. Selain Risma dan Gus Hans yang diusung PDIP, ada pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa- Emil Dardak yang diusung Koalisi Indonesia Maju plus. Kemudian pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim yang diusulkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Banyak publik dan pengamat menilai Pilkada Jatim sangat menarik karena ketiga calon gubernurnya adalah perempuan.
Pada kesempatan terpisah, Pengamat politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko, mengatakan pasangan petahana Khofifah dan Emil Dardak tidak akan mudah mempertahankan kursinya di Pilkada 2024 ini.
Walau didukung koalisi besar yang terdiri dari 15 partai, Khofifah-Emil menurut Anang harus mewaspadai manuver Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukmanul Hakim.
"Dengan mengambil Gus Hans sebagai bakal calon wakil gubernur, menunjukkan bahwa Risma ingin mengambil masa Nahdlatul Ulama. Kehadiran Luluk memiliki potensi menggerus suara Khofifah," ujar Anang.
Khofifah menurut Anang tidak dapat lagi terlalu percaya diri dirinya didukung jamaah NU. Karena paslon lain yakni Risma-Gus Hans da Luluk-Lukmanul juga memiliki latar belakang NU.