Sandiaga Uno Soal e-KTP WNA China: Jangan Ada Penggelembungan Suara
Mantan Wakil Gubernur DKI ini juga berharap pemerintah memperhatikan dengan seksama agar tahap pencoblosan pada 17 April nanti hanya dilakukan warga negara Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno meminta semua pihak tak terprovokasi soal viralnya e-KTP yang dimiliki Warga Negara Asing (WNA) China di Cianjur. Menurutnya, yang lebih penting dari itu adalah penyelenggaraan Pemilu 2019 yang harus berjalan jujur dan adil.
"Ya harus kita cermati jangan sampai ini pemilu yang diharapkan masyarakat dilakukan dengan jujur adil dicederai atau dicoreng oleh tentunya kecurigaan masyarakat ada WNA yang memiliki e-KTP. Yang akhirnya, dengan e-KTP itu kan bisa ikut mencoblos," kata Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (27/2).
-
Bagaimana tanggapan warganet terhadap unggahan Sandiaga Uno tentang tubuh berototnya? Unggahan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu itu seketika menuai gelak tawa dari warganet. Banyak di antaranya yang ikut memberikan komentar yang tak kalah lucu dan menggelitik.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu warga Pancoran? Sandiaga langsung memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. "Kita beri bantuan tambahan tiga kolam bioflok dengan diameter 200 cm, 2.250 bibit ikan lele dan pakan ikan hingga panen. Tentu juga kita beri pendampingan dan pelatihan budidaya ikan lele," sambung Sandiaga.
-
Kenapa KWT Srikandi dibentuk? Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
"Jadi mari kita sama-sama jangan saling menyalahkan," imbuhnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI ini juga berharap pemerintah memperhatikan dengan seksama agar tahap pencoblosan pada 17 April nanti hanya dilakukan warga negara Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan.
"Jangan sampai ada penggelembungan suara, jangan ada penyalahgunaan dari identitas tersebut. Pastikan pemilu ini jujur adil. Dan kita pastinya menjunjung tinggi netralitas penyelengara pemilu, jangan sampai ada ketidaknetralan penyelenggara pemilu," tegasnya.
Sandiaga juga mengimbau kepada pendukungnya untuk selalu menyampaikan dan menjaga kesejukan dalam setiap kampanye. Sandi tak ingin pendukungnya keluar dari tema kampanye selain sektor ekonomi dan jangan sampai menyerang pihak lawan.
"Dan materi kita selalu ekonomi. Jadi kalau ada pengembangan dari masyarakat di bawah tentunya kita harus selalu mengingatkan kalau Pilpres ini harus rajut dengan kebangsaan kita, jaga keberagaman. Dan kalau ada aspirasi itu sampaikan dengan baik dan tidak saling menjatuhkan dan tidak saling menyebarkan ujaran-ujaran yang bisa dianggap menyerang pihak lawan. Itu yang selalu saya sampaikan," tandas Sandiaga Uno.
Baca juga:
Siapa yang Paling Siap Debat Pilpres Ketiga, Ma'ruf atau Sandiaga?
Saraswati: Wisata Halal Bisa Tambah Investasi Baru Bali
Gubernur Koster Tolak Konsep Wisata Halal di Bali ala Sandiaga Uno
Kunjungi NTT, Sandiaga Janji 'Sulap' Pasar Wae Kesambi Agar Nyaman dan Tak Becek
Survei BPN Prabowo: Jabar, DKI, Banten, DIY Menang, Jatim Kalah Tipis