SBY: Rakyat akan dikebiri bila uang jadi penentu segala-galanya
"Tiga pemilu sebelumnya, Pemilu 2004, Pemilu 2009 dan Pemilu 2014, berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Sejarah akan menguji apakah negara dapat mempertahankan prestasi ini," kata SBY di acara HUT ke 17 Partai Demokrat, di Djakarta Theater, Selasa (17/9).
Bangsa Indonesia akan menghadapi hajat politik besar pada 2019 mendatang. Selain pemilihan legislatif, masyarakat Indonesia akan kembali menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden untuk periode 2019-2024.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyadari tahun depan suhu politik di Tanah Air akan memanas. Saat itulah, negara diuji apakah proses pemilu nanti bisa berlangsung adil, damai dan demokratis.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
"Tiga pemilu sebelumnya, Pemilu 2004, Pemilu 2009 dan Pemilu 2014, berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Sejarah akan menguji apakah negara dapat mempertahankan prestasi ini," kata SBY di acara HUT ke 17 Partai Demokrat, di Djakarta Theater, Selasa (17/9).
"Kita akan diuji, apakah untuk meraih kemenangan dalam pemilu, ada yang tergoda menghalalkan segala cara. Termasuk menyalahgunakan kekuasaan, melanggar Undang-Undang serta menghalang-halangi pihak lain untuk menjalankan kampanye pemilu yang semestinya. Kita akan diuji apakah pemilu ini bisa mencegah politik uang yang makin menjadi-jadi. Demokrasi akan runtuh dan rakyat akan dikebiri manakala uang menjadi penentu segala-galanya. Gelap politik kita kalau uang digunakan sebagai alat untuk membeli suara rakyat dan juga sebagai transaksi terbangunnya koalisi partai-partai," sambung SBY.
Dia juga berharap pemilu tahun depan akan bebas intimidasi. Katanya, kekuasaan diharapkan tak disalahgunakan untuk memaksa seseorang memilih kandidat tertentu.
Ditambahkan SBY, jika semua orang memahami esensi politik yang beradab, dipastikan tidak ada lagi tindakan korupsi di negara ini. Sebab sejatinya, esensi politik beradab adalah kekuasaan yang amanah, terjaminnya kebebasan berbicara, demokrasi yang tertib dan tidak anarkis.
"Jika semua menghormati sistem pergantian kepemimpinan politik, termasuk Presiden, dan tidak ada gerakan untuk menjatuhkan Presiden di tengah jalan secara inkonstitusional," katanya.
"Kita terus membangun politik dan demokrasi yang makin matang, makin berkualitas dan akhirnya makin beradab. Kita juga terus diuji apakah dalam perjalanan bangsa ini, termasuk pemilu yang akan kita laksanakan, politik dan demokrasi yang beradab itu dapat kita jaga dan kembangkan," tegas SBY.
Baca juga:
SBY banggakan pernah selamatkan negara di masa krisis
SBY: Alhamdulilah rakyat masih ingat yang saya alami dan saya lakukan selama 10 tahun
HUT ke-17 Demokrat, SBY harap kader gigih perjuangkan harapan rakyat
SBY cerita bahwa Indonesia pernah diramal jadi negara gagal
HUT Demokrat ke-17, SBY sampaikan pidato politik
Demokrat singgung BLBI, PDIP minta SBY jelaskan kasus Century
Demokrat duga ada yang menunggangi pemberitaan media asing Asian Sentinel