Sohibul Iman soal eks napi korupsi daftar caleg PKS: Kami Kecolongan, akan diganti
Sohibul berdalih tak sengaja memasukkan nama-nama bakal caleg eks napi korupsi. Dia menduga hak ini terjadi karena kader-kader di level daerah kurang memahami PKPU. "Jadi kami sudah memberikan instruksi bahwa PKS tidak akan mencalonkan mantan napi koruptor."
Bawaslu menemukan sejumlah bakal calon legislatif dari partai politik eks napi kasus korupsi. Salah satunya caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Presiden PKS, Sohibul Iman, menegaskan segera mengganti nama-nama bakal calon legislatif yang terindikasi mantan narapidana kasus korupsi.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus korupsi impor emas? Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara pararel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Aneka Tambang (Antam).
"Segera diganti. Sedang dicari penggantinya," kata dia usa menghadiri Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Jakbar, Jumat (27/7/2018).
Sohibul berdalih tak sengaja memasukkan nama-nama bakal caleg eks napi korupsi. Dia menduga hak ini terjadi karena kader-kader di level daerah kurang memahami PKPU.
"Jadi itu kecolongan kami. Jadi kami sudah memberikan instruksi bahwa PKS tidak akan mencalonkan mantan napi koruptor. Itu sudah kita sosialisasikan. Ya mungkin di bawah kadang-kadang dia kan menafsirkan mungkin kasusnya ada yang cuma dua bulan, mungkin nggak apa-apa," ujar dia.
Tetapi, lanjut Sohibul, masyarakat tak usah khawatir lantaran dirinya sudah menemukan beberapa nama bakal caleg penganti. Sejauh ini ada dua nama.
"Kami tegas tidak akan calonkan eks napi korupsi. Tadi malem saya udah denger dua udah dapet pengganti. Jadi tinggal nanti sisanya," ungkap dia.
Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan, berkas 199 bakal calon legislatif (bacaleg) yang terdeteksi sebagai mantan narapidana korupsi telah dikembalikan ke partai politik yang bersangkutan untuk dilakukan penggantian.
Bacaleg tersebut ditemukan dalam pendaftaran DPR provinsi, DPRD Kabupaten dan Kota untuk pemilu legislatif 2019.
"Kalau tidak salah kami kecolongan ada lima yang itu (bacaleg eks napi korupsi)," jelas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini alasan PKS tak calonkan artis di Pileg 2019
Prabowo terkunci mitra koalisi?
Usai SBY, Presiden PKS Sohibul Iman akan bertemu Jusuf Kalla malam ini
Bertemu 13 Dubes negara Uni Eropa, PKS bahas radikalisme hingga kelapa sawit
Anies tidak masuk nama Capres dan Cawapres PKS
PKS bertemu 14 Dubes Uni Eropa bahas situasi politik nasional
Gerindra pastikan Sandiaga tak mengada-ada soal pesan SBY