Survei Alvara: Cak Imin cawapres Jokowi dengan elektabilitas tertinggi
Chief Research Officer Lembaga Survei Alvara, Harry Nugroho menyatakan terdapat lima tokoh yang mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden atau cawapres Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.
Chief Research Officer Lembaga Survei Alvara, Harry Nugroho menyatakan terdapat lima tokoh yang mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden atau cawapres Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.
Sosok dengan elektabilitas tinggi yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan hasil survei 30,0 persen.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Kemudian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD 28,6 persen, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi 5,8 persen, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko 5,6 persen dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebesar 1,0 persen.
"Tokoh yang yang dianggap paling cocok sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo adakah Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD," kata Harry di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).
Sedangkan untuk cawapres yang dianggap cocok untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dia menyebut sosok Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau SBY dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, Harry menyebut hasil mayoritas pemilih Jokowi akan mendukung bila memilih cawapres dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU).
Tak hanya itu, dia menyebut terdapat tiga isu penting yang berpengaruh terhadap Pilpres 2019 yaitu populisme berdasarkan agama, pemilih milenial dan isu ekonomi.
"Dengan melihat posisi politik saat ini, memang Prabowo merupakan lawan terkuat Jokowi. Oleh karena itu Jokowi perlu memilih pendamping dengan tepat, yang mampu mendongkrak nilai elektoralnya," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cak Imin akan ketemu kiai NU, PDIP yakin koalisi Jokowi solid
Taktik Jokowi umumkan Cawapres bikin kubu Prabowo bingung
Mahfud MD dinilai mampu tutupi kebutuhan elektabilitas Jokowi
Projo Karya dukung duet Jokowi-Airlangga di Pilpres 2019
Jelang pendaftaran Jokowi belum umumkan cawapres, ini reaksi Cak Imin
Paguyuban Pasundan tawarkan Yuddy Crisnandi dan Aher kepada Jokowi dan Prabowo