Survei Indikator: Elektabilitas Demul-Erwan Tinggi Tapi Tren Menurun, Popularitas Syaikhu-Ilham Naik
Survei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Survei Indikator Politik mencatat elektabilitas pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan paling tinggi di antara paslon lain dengan perolehan 71,5 persen.
Namun, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Demul-Erwan mengalami tren penurunan.
- Survei Terbaru Indikator Politik Pilkada Jabar: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak dari 3 Paslon
- Survei Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Dardak Tembus 61,2%, Risma-Gus Hans 26%, Luluk-Lukmanul 2,2%
- Survei Poltracking Pilkada Jabar: Dedi Mulyadi-Erwan 65,9%, Syaikhu-Ilham 11,8%, Jeje-Ronal 2,9%
- Survei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Sementara, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie mengalami tren peningkatan popularitas, setelah masa kampanye berlangsung selama dua bulan lebih.
"Misalnya pada simulasi top of mind, pemilih yang tidak tahu tinggal 10,3 % dan tidak terbagi disproporsional tapi menyebar. Ahmad Syaikhu naik cukup tinggi dari 9,2% menjadi 12,1%. Nama lain terlihat cukup stabil, ada juga yang menyebut Ilham Habibie tapi di bawah 1%," kata Burhan, secara virtual, Kamis (21/11).
Dua pasangan yang lain, dalam survei Indikator mengantongi elektabilitas di bawah 5% yakni Jeje-Ronal 4% dan Acep-Gita 4,4%. Masih ada pemilih yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 3,7%.
Peluang Syaikhu Kejar Dedi Mulyadi
Burhan mengatakan, peningkatan elektabilitas yang masih landai tersebut menjadi kendala untuk paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie memenangkan Pilkada Jabar.
Dia menyebut, satu-satunya cara yang bisa dilakukan dengan maksimal ialah mengerahkan pemilih militannya, untuk hadir di TPS dan mencoblos keduanya.
"Tapi kan targetnya Syaikhu ini harus menyalip Dedi. Di tanggal 27 nanti, sepertinya sangat berat buat Syaikhu. Kecuali adanya tingkat partisipasi yang sangat timpang. Kalau pendukungnya datang ke TPS jauh lebih banyak ketimbang pendukung Dedi, bisa jadi hasil pemilu lebih ketat dari yang diduga," ucap Burhan.
Selain itu, keduanya juga bisa memanfaatkan waktu yang tersisa tinggal beberapa hari lagi. Sebab, ketimpangan popularitas menjadi penghalang buat keduanya.
"Tapi kan targetnya Syaikhu ini harus menyalip Dedi. Di tanggal 27 nanti, sepertinya sangat berat buat Syaikhu. Kecuali adanya tingkat partisipasi yang sangat timpang. Kalau pendukungnya datang ke TPS jauh lebih banyak ketimbang pendukung Dedi, bisa jadi hasil pemilu lebih ketat dari yang diduga," ujar Burhan.
Akan tetapi, Burhan mengingatkan masih ada undecided voters sebesar 27% orang yang masih bisa berubah pilihan. Dia juga mengaku peluang Demul-Erwan memang besar untuk menang selama tidak melakukan blunder.
"Bisa saja pemilih Dedi karena musim hujan, lalu enggak datang. Basis PKS kan biasanya juga militan, mungkin nyoblos dianggap jihad, bisa saja itu terjadi. Tapi karena pemilu dilakukan secara serentak, bisa mengurangi potensi untuk warga tidak menggunakan hak suaranya. Peluang Dedi sangat besar, kecuali ada blunder luar biasa atau gempa tektonik elektoral yang tak bisa diprediksi," imbuh dia.