Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Gerindra menyalip PDIP untuk pertama kalinya sejak 2014
Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengeluarkan survei terbaru elektabilitas partai politik pada November 2023. Elektabilitas Partai Gerindra menjadi yang paling tinggi mengalahkan PDIP.
- Survei Terbaru Populi Center: Elektabilitas PDIP Unggul Tipis dari Gerindra
- Survei Indikator Politik, Elektabilitas Gerindra Salip PDIP dan PKB di Jawa Timur
- Hasil Survei Pilpres Terbaru Indikator Politik: Prabowo-Gibran Teratas, Gerindra Salip PDIP
- Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
"Kenaikan suara Gerindra terjadi karena terjadi kenaikan dukungan dari pemilih yang puas Jokowi, dan Prabowo semakin populer," ujar Hanggoro.
Untuk dukungan dari pemilih Jokowi, kenaikan ini juga diikuti dengan penurunan dukungan ke PDIP. Sebab, terdapat beberapa blunder yang dilakukan PDIP terhadap Jokowi sehingga membuat pendukungnya beralih.
"Dari yang puas ini pada bulan Juni yang lalu Gerindra hanya mendapatkan 9,4 persen. Namun pada bulan Agustus, meningkat menjadi 14,7 persen dan hingga November ini justru semakin meningkat menjadi 21,7 persen,"
papar Hanggoro.
merdeka.com
Terkait popularitas Prabowo, kata Hanggoro, tingginya elektabilitas capres nomor urut dua ini juga berpengaruh kepada Gerindra.
"Tak kalah pentingnya, faktor personal Prabowo juga berpengaruh Gerindra yang meningkat dibandingkan dengan PDIP yang menurun. Di mana kita ketahui bahwa Prabowo selain sebagai capres juga sebagai Ketua Partai Gerindra dan ini memberikan dampak elektoral terhadap Partai Gerindra," jelas Hanggoro.
"Pada Mei yang lalu, secara personal elektabilitas Prabowo sebesar 33,9 persen, Juni 34 persen, Juli 38 persen, hingga November ini elektabilitas secara personal Prabowo di 41,1 persen. Peningkatan secara personal ini juga mempengaruhi elektabilitas Partai Gerindra," sambungnya.
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metodologi sampling multi-stage random sampling pada 1.200 responden. Adapun survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Lalu, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner pada 20 November-3 Desember 2023.