Taufik Kurniawan mau Panglima TNI & Kapolri duduk bareng di DPR bahas isu senjata
Taufik Kurniawan mau Panglima TNI & Kapolri duduk bareng di DPR bahas isu senjata. Taufik menilai, informasi yang simpang siur terkait pembelian senjata api tersebut bisa berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, dia mendorong masalah ini harus segera diselesaikan.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mendukung usulan adanya rapat gabungan Komisi I DPR dan Komisi III DPR dengan mengundang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menyelesaikan polemik pembelian senjata ilegal. Hal ini karena informasi pembelian senjata yang digulirkan telah menimbulkan kebingungan publik.
"Kemarin saya mengusulkan itu, segera mungkin dilaksanakan rapat gabungan antara Panglima TNI dan Kepolisian karena saya sebagai wakil ketua DPR bidang koordinator ekonomi dan keuangan ikut merasa ingin lebih tahu mendalami kaitan apapun pengadaan senjata itu," kata Taufik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
"Sungguh pun memang DPR tidak dalam kapasitas membahas sampai satuan 3, tapi kalau ini mencederai kerisauan rakyat harus diluruskan," sambungnya.
Taufik menilai, informasi yang simpang siur terkait pembelian senjata api tersebut bisa berpengaruh terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, dia mendorong masalah ini harus segera diselesaikan.
"Kita semuanya sayang pada TNI, sayang pada Polri, tetapi kalau itu sudah mencuat ke publik, ini menjadi isu yang tentunya sangat mendegradasi presiden," tegasnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini berharap, Presiden Jokowi bisa menyelesaikan persoalan ini di internal pemerintah.
"Kalau pun misalnya presiden bisa selesai di internal pemerintah itu lebih baik, tapi kalau dibiarkan terus menerus dan berlarut-larut nanti menimbulkan ketidakpercayaan publik pada presiden, repot nanti, ini yang harus diselesaikan," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin Sidang Kabinet Paripurna. Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan bawahannya agar menjaga stabilitas politik nasional.
"Jangan membuat atau bertutur kata yang membuat masyarakat khawatir dan bingung. Semuanya," tegasnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10).
Jika terjadi perselisihan di antara kementerian dan lembaga, Kepala Negara meminta agar persoalan tersebut diselesaikan di tingkat Menko. Apabila tidak selesai di tingkat Menko, maka perlu diselesaikan di tataran Wakil Presiden.
"Masih belum selesai (di Wapres), bisa ke saya," ucap dia.
Baca juga:
Kritik DPR tak kompaknya pemerintah soal isu 5.000 senjata ilegal
Pemerintah tak kompak, DPR ingin turun tangan bahas kontroversi 5.000 senjata
Tamparan keras Presiden Jokowi untuk Panglima TNI
Fraksi PKS usul Komisi I dan III DPR rapat bersama bahas senpi ilegal
Undang Kapolri, Komisi III DPR akan tanyakan soal senpi ilegal
Komisi I akan panggil Menhan dan Panglima TNI soal isu pembelian 5.000 senjata api
Jokowi: Saya panglima tertinggi angkatan darat, laut dan udara
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Siapa yang ingin dilibatkan dalam pemberantasan tambang ilegal? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.