Telepon Dua Anggota Komisi III DPR untuk 'Amankan' Skenario Ferdy Sambo
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memanggil sejumlah pihak yang mengaku mendapatkan telepon dari anggota Komisi III DPR. Dalam telepon ini, anggota dewan tersebut diduga hendak mengarahkan kasus Irjen Pol Ferdy Sambo.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memanggil sejumlah pihak yang mengaku mendapatkan telepon dari anggota Komisi III DPR. Dalam telepon ini, anggota dewan tersebut diduga hendak mengarahkan kasus Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ketua MKD Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, anggota DPR tersebut berupaya mempengaruhi Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dalam kasus Irjen Ferdy Sambo.
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Bagaimana Muhammad Fardhana menjadi viral? Muhammad Fardhana juga masuk dalam kategori abdi negara tampan yang viral di Indonesia. Calon suami pedangdut Ayu Ting Ting ini diketahui bertugas di Batalyon Raider 509/Balawara Yudha di Jember.
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana proses Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Sosok anggota DPR yang menelepon Sugeng di awal kasus kematian Brigadir J itu berasal dari Komisi hukum DPR atau Komisi III DPR.
Namun, Habib merahasiakan sosok yang menghubungi Sugeng. Hanya saja, dia menyebut ada tiga orang, dua anggota DPR, satu perwira menengah Polri.
"Tiga nama disebutkan oleh beliau, tapi saya tak perlu sampaikan. Komisi III DPR, semua,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8).
Namun, Habib memastikan dalam pembicaraan anggota DPR dan Sugeng tidak ada yang menyangkut aliran uang dan pidana.
"Tetapi dalam dialognya hal yang tidak menyangkut keuangan maupun pidana. enggak ada," ujar politikus PKS ini.
Cerita Ketua IPW
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkap, ada anggota DPR yang berupaya memengaruhinya dalam melontarkan pendapat di media soal kasus Irjen Ferdy Sambo.
Dia dihubungi tanggal 12 Juli 2022 atau ketika kasus kematian Brigadir J baru bergulir. Kepada Sugeng, anggota DPR ini bilang bahwa Ferdy Sambo hanya korban dan dizolimi.
"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizolimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia (Sambo) sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengerin. Jadi gimana, bos. Ya begitu," ujar Sugeng saat klarifikasi MKD.
Anggota DPR ini juga menceritakan kronologi awal mula kasus Sambo sebelum terkuak kebenaranya. Salah satunya kronologi istri Sambo dilecehkan.
"Jadi kejadiannya seperti itu. Bahwa dia itu istrinya dilecehkan. Persis sama dengan yang sama dilontarkan Karopenmas. Oke informasi saya ini saya tampung. Itu tanggal 12 Juli," kata Sugeng.
Clue dari Mahfud MD
Sebelumnya, MKD juga memanggil Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam pemanggilan itu, MKD ingin mengonfirmasi komentar Mahfud MD tentang ada anggota DPR yang ditelepon Irjen Pol Ferdy Sambo.
Mahfud menjelaskan kepada MKD, ada prakondisi yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo untuk meyakinkan terjadi adu tembak antar anak buahnya. Sambo menghubungi sejumlah pihak. Termasuk anggota DPR.
Wakil Ketua MKD Habiburokhman menanyakan prakondisi seperti apa yang dimaksud. "Prakondisi yang dimaksud, prakondisi itu maksudnya sebelum membunuh melakukan prakondisi dan menghubungi orang itu atau seperti apa?" ujar Habiburokhman dalam sidang MKD.
Mahfud menjelaskan, prakondisi dibuat setelah Sambo membunuh Brigadir J. Untuk membuat alibi telah terjadi tembak menembak antar anak buahnya.
"Setelah membunuh, jadi setelah membunuh itu kan, kalau dari laporan pak kapolri dan sebagainya, setelah membunuh, kan, dia mencari skenario untuk menjelaskan bahwa itu tembak menembak," ujar Mahfud.
Sambo menghubungi sejumlah pihak seperti Kompolnas, Komnas HAM, pimpinan redaksi media massa, dan anggota DPR.
Selain itu, Sambo juga menemui Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Ketika itu viral video Sambo menangis terisak sampai dipeluk Fadil Imran. Peristiwa itu terjadi pada 13 Juli 2022 di ruangan Kapolda Metro Jaya.
Menurut Mahfud, perisitiwa haru bersama Fadil Imran itu adalah skenario Sambo agar banyak pihak percaya terjadi tembak menembak antara anak buahnya.
"Agar orang percaya lalu dia menghubungi beberapa orang, nangis, termasuk maaf saja, kapolda, itu kan nengok gitu, lalu diadukan begini sambil nangis," ujar Mahfud.
"Itu menurut saya bagian dari itu. Karena yang di kantong saya juga begitu," ucapnya.
Mahfud mengatakan, saat ini skenario Sambo sudah jelas. Bahwa alibi tersebut dibuat untuk menutupi kejahatan penembakan terhadap Brigadir J.
"Semua sudah terbukti dan tersangka utamanya sudah tertangkap. Sekarang sudah diadili juga etiknya hari ini. Itu dalam rangka memuluskan skenario untuk menutupi kejahatannya," pungkasnya.
(mdk/rnd)