Terobosan Ma'ruf di Bidang Kesehatan dan Janji 200 Hari Sandi Lakukan Pembenahan
Pemerintah dituntut memiliki strategi agar masyarakat mendapat pelayanan maksimal di bidang kesehatan. Sampai saat ini masih ditemui kejadian pasien dari kalangan bawah tidak ditangani secara maksimal.
Pemerintah dituntut memiliki strategi agar masyarakat mendapat pelayanan maksimal di bidang kesehatan. Sampai saat ini masih ditemui kejadian pasien dari kalangan bawah tidak ditangani secara maksimal.
Cawapres Nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah telah melakukan langkah besar di bidang kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya, sudah 215 juta peserta asuransi BPJS.
-
Di mana debat Cawapres tersebut berlangsung? “Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,” kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Mengapa debat capres-cawapres penting? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
-
Kapan debat cawapres akan dilaksanakan? Berdasarkan informasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), debat cawapres akan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB.
-
Siapa saja yang ikut berdebat di debat capres ketiga? Debat akan menghadirkan seluruh kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa tema debat cawapres yang akan dibahas? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
"Ini merupakan asuransi terbesar di dunia, 9,68 juta peserta itu menerima biaya iuran dari pemerintah," kata Ma'ruf dalam debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Dengan demikian, kata Ma'ruf, pemerintah telah melakukan langkah besar dengan pelayanan harga murah. "Sesuai prinsip kami memaksimalkan, manfaatkan, memperbesar, menyempurnakan dan juga menambah. Maka kami terus tingkatkan pelayanan, pusat kesehatan dapat dijangkau masyarakat, layanan lebih baik, tenaga medis, obat cukup agar masyarakat tidak kekurangan," jelasnya.
Selain itu, kata Ma'ruf, melalui gerakan masyarakat sehat dengan pendekatan kekeluargaan juga mendorong konsumsi kesehatan ibu dan anak untuk mencegah stunting.
"Oleh Jokowi dan JK diturunkan sampai 7 persen, kami janji 5 tahun akan datang sampai 10 persen. Kita harapkan jumlah orang sakit berkurang," tuturnya.
Sedangkan Cawapres nomor urut 02, menceritakan kisah Ibu Lis yang sakit tidak di-cover BPJS. Ke depan Sandi tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi. "Layanan kesehatan prima kuncinya pembenahan, jangan saling menyalahkan, JKN diteruskan dan BPJS diperbaiki," katanya.
"Kita hitung berapa diperlukan beri layanan prima, jangan sampai antrean berekor-ekor, obat tak tersedia karena pengelolaan belum sempurna. 200 Hari pertama cari akar masalah. Di bawah Prabowo-Sandi, latar belakang saya keuangan, ini tantangan Indonesia bangun manusia, tingkatkan kesejahteraan tenaga medis," jelasnya.
Sandi mengatakan, tugas pemerintah adalah hadirkan kebijakan yang promotif preventif. Gerakan 22 menit berolahraga, lanjut Sandi, berdampak positif bagi kesehatan tubuh.
"Gizi baik dari TK, SD siapkan susu, kacang hijau, permasalahan stunting bisa diturunkan," tandasnya.
Baca juga:
Persiapkan 10 Years Challenge, Ma'ruf Amin Akan Gabungkan Lembaga Riset
Ma'ruf Amin dan Sandiaga Paparkan Visi & Misi di Debat Cawapres 2019
Pendukung Ma'ruf Amin dan Sandiaga Saling Adu Yel-Yel Salawat di Lokasi Debat
Optimalkan Riset, Sandiaga Janjikan Insentif & Kesejahteraan Peneliti
Nobar di Rumah Aspirasi, Pendukung Jokowi-Ma'ruf Digegerkan Tas Mencurigakan
Bahas Persoalan BPJS, Sandiaga Angkat Kisah Miris Pasien di Sragen