TKN: Di Bulan Ramadan, Kita Hentikan Caci Maki Seperti Sebutan Cebong & Kampret
"Lewat momentum Ramadan, kehangatan dan keakraban itu harus kita nyalakan kembali. Mari perbanyak silaturrahim, ibadah, amal saleh, dan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat bagi diri, orang sekitar, dan bangsa ini," pungkasnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, mengatakan bulan suci Ramadan, adalah momentum yang baik untuk membangun rekonsiliasi politik antar anak bangsa yang selama ini terbelah karena perbedaan pilihan di Pilpres 2019.
"Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, saatnya kita hentikan saling caci maki, fitnah dan tuding-menuding, baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Jauhi diri dari ujaran kebencian dan cobalah untuk mulai saling memaafkan," kata Karding saat dikonfirmasi, Senin (6/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Dia menegaskan, seiring laju perkembangan teknologi, godaan terbesar saat berpuasa bukan lagi sekadar menahan lapar, haus, dan marah, tapi juga menahan diri untuk tidak menyakiti dan melukai hati sesama manusia di dua maya.
"Medsos adalah ujian sekaligus godaan berat bagi orang-orang yang berpuasa. Kita barangkali bisa menahan diri untuk tidak berkata kasar dan tidak menebar fitnah di dunia nyata, tapi belum tentu bisa melakukannya di dunia maya. Ini karena di dunia maya kita bisa menjadi siapa saja, bisa menyembunyikan identitas kita dari orang lain, termasuk bisa berpura-pura menjadi orang lain," jelas Karding.
Untuk itu, masih kata politisi PKB ini, untuk mengisi bulan ini, jangan lagi ada hal-hal yang buruk dilakukan, baik di dunia maya ataupun nyata demi meningkatkan kualitas beribadah.
"Jangan ada lagi sebutan-sebutan yang mendiskreditkan kepada mereka yang berbeda, seperti cebong atau kampret," ungkap Karding.
Dia menuturkan, perbedaan politik telah menghilangkan kehangatan dan keakraban sebagai warga negara di bulan Ramadan.
"Lewat momentum Ramadan, kehangatan dan keakraban itu harus kita nyalakan kembali. Mari perbanyak silaturrahim, ibadah, amal saleh, dan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat bagi diri, orang sekitar, dan bangsa ini," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Rapat Pleno Pilpres 2019, Jokowi Menang Telak 82,23% atas Prabowo di Solo
Suara Prabowo-Sandiaga Kuasai Banjarmasin
BPN Sambut Baik Laporan Soal Situng Diproses Bawaslu
Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 di Jatim Dimulai, Hanya Surabaya yang Terlambat
PM Inggris Telepon Jokowi Ucapkan Selamat Pemilu di Indonesia Berjalan Lancar