Tren Penggunaan Istilah Cebong, Kampret, Kadrun & BuzzeRp di Medsos sejak 2015
Puncak panggilan "cebong" dan "kampret" tertinggi terjadi pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019
Drone Emprit melakukan survei tren penggunaan istilah Cebong, Kampret, BuzzeRp dan Kadrun sejak Pilpres 2019 hingga 2022 di media sosial. Total percakapan dengan istilah-istilah tersebut sejak 1 Juli 2015 untuk semua panggilan sebanyak 14,249,458 mention di twitter.
Istilah Cebong seringkali diasosiasikan sebagai pendukung Presiden Joko Widodo pada Mei 2015. Sementara, Kampret merujuk pada pendukung Prabowo digunakan sejak Oktober 2015.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas dilakukan? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kemudian, ada istilah Kadrun atau kependekan dari Kadal Gurun. Istilah kadrun banyak dipakai untuk merujuk pihak kontra terhadap Jokowi. Terakhir ada istilah BuzzeRp atau pendengung. Mereka biasanya berasal dari kalangan oposisi dan aktivis.
"Total untuk setiap panggilan: cebong 4,67 juta, kadrun 4,33 juta, kampret 3,94 juta, buzzeRp 943 ribu, buzzerRp 352 ribu," kata Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi dikutip merdeka.com, Senin (18/4).
Ismail mengungkapkan, istilah Cebong dan Kampret telah muncul lebih awal dibandingkan Kadrun (kadal gurun) dan BuzzeRp. Perang cebong kampret di media sosial terjadi pada April 2019 lalu.
"Puncak panggilan "cebong" dan "kampret" tertinggi terjadi pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019," papar Ismail.
Tren Satu Tahun Terakhir
Drone merekam tren popularitas istilah-istilah tersebut selama satu tahun terakhir. Ismail menemukan, terjadi penurunan panggilan cebong-kampret di media sosial.
Kemudian muncul panggilan baru, yaitu kadrun pada akhir 2019, yang diikuti dengan panggilan "buzzeRp" dan variasinya "buzzerRp yang menjadi lebih populer.
©2022 twitter.com/ismailfahmi
"Pasca Pilpres, hiruk-pikuk percakapan yang mengandung panggilan nama kelompok ini didominasi oleh panggilan terhadap “kadrun” 54%, “kampret” 17%, “buzzeRp 12% + buzzerRp 5%” 17%, lalu “cebong” 12%," tutup Ismail.
Survei Drone Emprit dilakukan lewat pengamatan di media sosial twitter. Dengan periode survei 1 Juli 2015 – 16 April 2022.
(mdk/ray)