10 Dampak Menunda dan Melewatkan Waktu Makan, Bisa Berbahaya untuk Tubuh pada Jangka Panjang
Pada saat seseorang melewatkan waktu makan, sejumlah hal bisa jadi akan berdampak ke tubuhnya.
Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, banyak orang tanpa sadar melewatkan waktu makan, entah itu sarapan, makan siang, atau makan malam. Kebiasaan ini sering dianggap sepele dan tak berbahaya, bahkan beberapa orang percaya bahwa melewatkan makan dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, kenyataannya, melewatkan waktu makan justru dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dilansir dari Healthshots, berikut ini adalah 10 dampak buruk dari kebiasaan menunda atau melewatkan waktu makan.
-
Gimana caranya supaya tubuh gak gampang lemas gara-gara kurang nutrisi? Apabila kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, dan vitamin D, maka bukan nggak mungkin tubuh akan mudah lemas dan nggak semangat dalam menjalani keseharian.
-
Gimana caranya supaya gak sering telat makan? Kebiasaan telat makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Untuk menghindari kebiasaan ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti: Jangan menunda waktu makan, misalnya dengan mempersiapkan sarapan dan bekal makan pada hari sebelumnya.Makan lebih sedikit dan lebih sering sepanjang hari daripada melewatkan waktu makan.Selalu sediakan camilan sehat yang tinggi protein dan serat, seperti yoghurt atau granola bar, untuk menahan rasa lapar sampai waktu makan berikutnya.Batasi makan makanan pedas, berminyak, atau berlemak dengan porsi berlebihan.Buat jadwal makan yang teratur dan patuhi sebisa mungkin.
-
Apa aja nutrisi yang kurang kalo sahur cuma makan nasi dan mie instan? Kandungan Nutrisi yang Kurang Kedua jenis makanan ini biasanya mengandung jumlah karbohidrat yang tinggi, tetapi rendah dalam serat, protein, vitamin, dan mineral yang esensial untuk menjaga kesehatan tubuh.
-
Apa yang bikin badan lemes karena kurang minum? Ketahuilah bahwa kebutuhan cairan dalam tubuh yang nggak tercukupi dapat berujung pada dehidrasi, kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Kondisi seperti ini tentu saja dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk membuatmu merasakan lelah dan lemas dengan lebih mudah.
-
Mengapa penting untuk menghindari konsumsi makanan tinggi kalori? Tanpa disadari, kita mengonsumsi berbagai makanan yang menjadi sumber energi bagi tubuh. Meskipun mungkin tampak lezat dan menggugah selera, terlalu banyak mengonsumsi makanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan kita.
-
Bagaimana cara meningkatkan berat badan dengan menjaga asupan nutrisi? Anda bisa mencukupi kebutuhan kalori dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, seperti kentang, telur, alpukat, selai kacang, dan susu.
1. Metabolisme Melambat
Saat Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan beralih ke "mode bertahan" dan cenderung menyimpan lemak daripada membakarnya untuk energi. Proses ini dapat memperlambat metabolisme, yang pada akhirnya menyulitkan penurunan atau pengaturan berat badan. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrients Journal tahun 2021 menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
2. Energi Menurun Drastis
Makanan adalah sumber utama glukosa, yang diubah tubuh menjadi energi. Tanpa asupan makanan secara teratur, tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk mendukung fungsi harian, yang dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan bahkan menurunkan fungsi kognitif. Dietisien Shruti K. Bhardwaj menyatakan, “Tanpa makan teratur, Anda mungkin merasa lelah, lemah, dan mengalami penurunan produktivitas.”
3. Mood yang Tidak Stabil dan Mudah Marah
Saat melewatkan makan, kadar gula darah bisa turun drastis, yang dapat menyebabkan iritabilitas dan perubahan suasana hati. “Anda mungkin juga mengalami kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja, merasa cemas, atau bahkan agresif karena kurangnya nutrisi yang mencapai otak,” tambah Bhardwaj. Kebiasaan ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga mental dan emosional.
4. Nafsu Makan Meningkat yang Berujung pada Makan Berlebih
Ketika Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan merespons dengan rasa lapar berlebihan pada waktu makan berikutnya. Akibatnya, mengontrol porsi makan menjadi lebih sulit, dan Anda mungkin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang seharusnya, yang justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
5. Kekurangan Nutrisi
Melewatkan makan berarti Anda kehilangan peluang untuk mendapatkan asupan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, tubuh akan mengalami kekurangan nutrisi, yang berdampak buruk pada berbagai fungsi tubuh. Penelitian dalam Journal of Nutritional Science tahun 2020 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan memiliki asupan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sering melewatkan waktu makan pagi.
- 5 Makanan Enak ini Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, Penting Untuk Dihindari
- 7 Dampak Buruk dari Makan Mie Instan Setiap Hari, Benarkah Bisa Buat Usus Lengket?
- Dampak Makan Terlalu Banyak pada Otak dan Tubuh yang Tidak Boleh Disepelekan
- Ini yang Terjadi Jika Manusia Tidak Makan dan Minum, Berapa Lama Bisa Bertahan?
6. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kekurangan nutrisi akibat melewatkan waktu makan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit. “Kebiasaan melewatkan waktu makan secara konsisten mencegah tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga pertahanan imun,” kata Bhardwaj. Kekebalan yang lemah tentunya dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup seseorang.
7. Gangguan Pencernaan
Melewatkan waktu makan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, mual, dan asam lambung. Pola makan yang tidak teratur mengganggu proses pencernaan, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan rasa sakit. Sebuah studi dalam Public Health Nutrition Journal tahun 2020 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga kali makan utama setiap hari memiliki risiko lebih rendah mengalami sindrom iritasi usus.
8. Konstipasi
Mengabaikan jadwal makan dapat mengganggu ritme pencernaan tubuh, yang pada akhirnya memperlambat gerakan usus dan menyebabkan konstipasi. Studi pada Journal of Neurogastroenterology and Motility tahun 2022 menemukan bahwa ada hubungan antara melewatkan sarapan dan meningkatnya kasus konstipasi pada mahasiswa.
9. Penurunan Massa Otot
Jika Anda sering melewatkan waktu makan, tubuh akan mulai memecah jaringan otot sebagai sumber energi. Kondisi ini lebih parah jika pola makan Anda kekurangan protein. “Ini dapat menyebabkan hilangnya massa otot, terutama jika Anda sudah menjalani diet rendah protein,” kata Bhardwaj. Penurunan massa otot dapat memengaruhi kekuatan fisik dan ketahanan tubuh.
10. Risiko Penyakit Kronis yang Lebih Tinggi
Kebiasaan melewatkan makan secara konsisten dapat menyebabkan resistensi insulin, regulasi gula darah yang buruk, dan inflamasi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik. Sebuah penelitian dalam The Journal of Nutrition tahun 2019 menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Cara Menghindari Kebiasaan Melewatkan Waktu Makan
Untuk mempertahankan gaya hidup sehat, penting bagi kita untuk mengutamakan pola makan yang teratur. Berikut beberapa tips agar Anda tidak melewatkan waktu makan:
- Rencanakan dan siapkan makanan di awal hari agar mudah dikonsumsi saat sibuk.
- Gunakan alarm sebagai pengingat waktu makan.
- Cobalah makan dalam porsi kecil namun sering jika merasa makan besar tiga kali sehari terlalu berat.
- Siapkan camilan sehat seperti buah dan kacang-kacangan di tempat kerja atau di tas Anda.
- Minum air secara teratur karena terkadang rasa lapar adalah sinyal tubuh yang kekurangan cairan.
- Mulai hari dengan sarapan bergizi untuk memulai metabolisme dan meningkatkan energi.
Kebiasaan melewatkan waktu makan mungkin tampak sepele, tetapi dampaknya bagi kesehatan bisa signifikan, terutama dalam jangka panjang. Dengan memperhatikan asupan nutrisi dan waktu makan yang teratur, Anda tidak hanya menjaga energi tubuh tetapi juga mendukung kesejahteraan secara menyeluruh.