10 Jenis gangguan tidur paling menakutkan, dapat berujung kematian
Hati-hati dengan gangguan tidur yang biasa Anda alami!
Tidak dipungkiri bahwa setiap manusia membutuhkan waktu untuk tidur. Idealnya, manusia memerlukan sekitar 8 jam tidur dalam sehari (untuk remaja dan dewasa). Namun apa jadinya jika Anda tidak dapat menerapkan jam tidur ideal tersebut? Jelas akan sangat merugikan, bukan?
Sebaiknya Anda jangan pernah meremehkan segala bentuk gangguan tidur seperti insomnia yang berkepanjangan. Segera konsultasi dengan dokter untuk meredakan hal tersebut. Pasalnya, insomnia yang berlangsung terus menerus akan membuat tubuh semakin kurus dan bahkan menyebabkan kematian.
Ternyata, tidak hanya insomnia saja yang dapat menyebabkan hal berbahaya bagi manusia dalam bentuk gangguan tidur. Nah, berikut ini merdeka.com akan membahas tentang 10 gangguan tidur yang berbahaya dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan kematian. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini!
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja jenis kata-kata bijak tentang insomnia? Kata-kata insomnia yang bijak bisa menjadi salah satu nasihat berguna. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah insomnia.
-
Siapa Surya Insomnia? Surya Insomnia telah meraih sukses sebagai salah satu komedian terpopuler di Indonesia.
-
Kenapa Solihin tidak bisa tidur? Suara dari Telinga Mengganggu Kondisi tak bisa tidur ini berasal dari munculnya suara bising dari telinga. Kondisinya terus berulang saat dirinya membaringkan diri di kasur.
-
Siapa saja yang bisa mengalami insomnia? Mengingat, insomnia adalah gangguan susah tidur yang bisa dialami oleh siapa saja, baik muda maupun mereka yang sudah lanjut usia sekalipun.
-
Apa saja penyebab utama gangguan tidur insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
Fatal Familial Insomnia
Ini merupakan salah satu gangguan tidur yang tidak pernah Anda inginkan karena mengarah pada kematian. Anda tentu tahu bahwa insomnia memang sangat menjengkelkan.
Namun Fatal Familial Insomnia ini sungguh 'jahat'. Awalnya memang seperti insomnia biasa, akan tetapi terus berkembang dari waktu ke waktu hingga mencapai titik di mana Anda tidak dapat tidur sama sekali. Kurangnya tidur akan menyebabkan kerusakan sistem saraf otonom tubuh begitu parah, bisa berpengaruh pada tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung. Selama 18 bulan tubuh mulai gagal beraksi dan berujung pada kematian.
Exploding Head Syndrome
Gangguan ini terdengar lebih buruk dari yang sebenarnya. Akan tetapi memang cukup mengganggu bagi mereka yang menderita Exploding head Syndrome.
Gangguan tidur ini diklasifikasikan sebagai parasomnia yang menyebabkan penderita mendengar suara keras saat tidur dan jelas mengganggu siklus tidur mereka. Suara dentuman seperti bom meledak di kepala mereka mampu membangunkan tidur selelap apapun, sehingga jantung akan memacu pergerakanya dengan cepat.
Penderita syndrom ini ada yang berusia 10 tahun. Belum diketahui apa penyebab dari Exploding Head Syndrome.
Sleep Paralysis
Di Indonesia, sleep paralysis dikenal sebagai tindihan, yakni di mana seseorang tidur di antara keadaan tidur dan bangun (setengah sadar) dan tubuh terasa berat. Kebanyakan orang merasakan tubuhnya seperti ditindih seseuatu yang berat dan membuat mereka tak dapat bergerak meskipun berusaha bergerak sekuat tenaga.
Tubuh selalu melewati keadaan atonia ketika tidur, mencegah otot dari gerakan yang berlebihan. Selama tidur, tubuh akan terasa lumpuh karena sangat rileks, namun atonia tersebut terjadi terlalu dini sehingga ketika Anda di tengah sadar (belum sepenuhnya tidur) tubuh sudah memasuki atonia.
Itu yang menyebabkan tubuh terasa berat. Namun gangguan ini hanya berlangsung beberapa menit dan akan berakhir dengan sendirinya. Perlu diingat bahwa ini bukan perbuatan makhluk ghaib yang menindih Anda seperti mitos yang sudah beredar luas di masyarakat selama ini.
Somnambulism
Somnambulism adalah nama lain dari tidur sambil berjalan. Penderitanya diperkirakan 15 persen anak-anak antara usia 8-12 tahun.
Meskipun mungkin dianggap seperti gangguan tidur kecil dan menggelikan, namun sebenarnya itu bisa berbahaya jika penderita berjalan hingga ke jalan raya atau tiba-tiba masuk ke dalam mobil dan mengendarainya dalam kondisi tertidur.
Biasanya ketika sudah terbangun, mereka tidak akan ingat mengapa bisa berpindah tempat.
Hypersomnia
Ini adalah sebuah gangguan tidur yang mana seseorang akan lelap melebihi jam normal orang untuk tidur. Basanya orang akan tidur dalam durasi waktu 6-8 jam, namun ketika terserang hypersomnia, seseorang akan tidur hingga 18 jam tanpa bangun sedikit pun.
Biasanya, setelah bangun, mereka tidak akan mengantuk dalam kurun waktu yang lama. Biasanya didahului oelah keringat yang berlebihan dan gejala flu. Beberapa wanita yang sedang menstruasi dan mengalami hypersomnia disebabkan fluktuasi hormon dalam waktu tertentu.
REM-Sleep Behavior Disorder
REM-Sleep Behavior Disorder masih tergolong dalam kategori parasomnia. Mereka yang menderita gangguan ini memiliki impian yang sangat jelas dan sering bertindak keluar saat tidur.
Sejumlah orang berpendapat bahwa REM-Sleep Behavior Disorder adalah tidur berjalan atau mimpi yang nyata. Namun sejatinya bukanlah seperti itu. Penderita REM-Sleep Behavior Disorder bisa saja melukai diri sendiri, menendang, memukul dan hal lain. Untuk itu mereka sangat perlu perawatan. Biasanya, REM-Sleep Behavior Disorder menyerang pria yang memiliki penyakit Parkinson atau gangguan atrofi otot lain.
Non-24-Hour Sleep-Wake Syndrome
Normalnya, orang mamiliki pembagian tidur dan beraktivitas dalam 24 jam sehari. Namun ada orang yang memiliki pola pembagian beraktivitas dan tidur tidak sama dengan kebanyakan orang.
Seseorang mampu tidak tidur dalam 48 jam tanpa memaksakan diri. Sehingga dengan melakukan aktivitas biasanya, mereka sama sekali tidak butuh waktu untuk tidur dalam dua hari. Ini disebut Non-24-Hour Sleep-Wake Syndrome.
Akan tetapi ini jarang dialami oleh kebanyakan orang. Biasanya dialami oleh para penyandang tunanetra.
Kleine Levin Syndrome
Kleine Levin Syndrome atau juga dikenal sebagai Sleeping Beauty Syndrome. Mereka yang menderita ini akan tidur sampai 23 jam dalam sekali kesempatan, bangun sebentar kemudian tidur lagi. Episode aneh ini dapat bertahan berminggu-minggu dengan incaran anak laki-laki berusia 15 tahun. Akan tetapi wanita pun jga ada yang mengalami hal ini.
Untuk laki-laki, gangguan tidur ini bisa hilang setelah dialami sekitar 8 tahun. Sementara untuk wanita bisa jauh lebih lama dari itu.
Sleep Related Eating Disorder
Jika Anda sedang diet, terkadang cukup sulit untuk mengontrol keinginan makan saat siang hari. Namun hal itu bisa teratasi saat malam hari karena Anda sedang tertidur. Jadi tidak perlu khawatir tegoda makanan.
Akan tetapi, jika Anda mengalami Sleep Related Eating Disorder, maka hancurlah diet Anda. Sebab Sleep Related Eating Disorder merupakan tindakan di mana Anda seketika bangun dari tidur (masih dalam kondisi tidur) kemudian makan di tengah malam. Program diet Anda jelas akan rusak.
Biasanya Anda tidak akan ingat saat bangun. Anda merasa tidak pernah merasa makan apapun. Kebanyakan, makanan yang dikonsumsi saat mengalami ini adalah makanan yang tinggi gula, kalori, dan lemak.
Restless Leg Syndrome
Ini adalah salah satu bentuk gangguan tidur yang cukup unik. Anda tidak akan bisa tidur tanpa menggerakkan kaki Anda, menggesekkannya satu sama lain, bergerak, menggaruk telapak dengan jari kaki, atau gerakan lainnya. Ya, ini adalah Restless Leg Syndrome.
Anda tidak akan bisa mengontrol pergerakan kaki Anda meskipun Anda sedang sangat lelah dan ingin tidur. Jika pun Anda berhasil tidur, maka tidur Anda akan tetap dalam kondisi sangat lelah. Apabila Anda tidak bisa tidur karena bergeraknya kaki Anda, hal ini akan mengakibatkan kecemasan berlebih, depresi, dan lelah fisik sepanjang hari.