11 Makanan yang justru bikin lapar! (Part 2)
Bukannya membuat kenyang, makanan-makanan ini justru memicu rasa lapar!
Biasanya orang akan makan untuk menghilangkan rasa lapar. Namun sebaiknya berhati-hati dengan jenis makanan yang Anda konsumsi. Beberapa jenis makanan tak bisa memuaskan rasa lapar Anda dan justru bisa memicu rasa lapar. Ketika mengonsumsi makanan semacam ini, Anda justru akan merasa ingin makan lebih banyak.
"Rasa lapar adalah hasil interaksi rumit yang terjadi pada perut, usus, otak, pankreas, dan aliran darah. Masalahnya, ini adalah sirkuit yang sangat mudah 'dibajak' oleh makanan yang salah," ungkap Sue Decotitis, MD, seorang ahli diet.
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang justru bisa membuat Anda merasa lapar, dan bukannya kenyang, seperti dilansir oleh Health.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Pasta
Pasta adalah salah satu pilihan makanan yang saat ini mulai digemari oleh masyarakat Indonesia. Meski tak seperti nasi, pasta dianggap bisa mengenyangkan dan memuaskan nafsu makan. Meski begitu, pasta putih memiliki masalah yang sama dengan roti tawar putih. Pasta putih dibuat dari tepung yang sudah mengalami olahan sedemikian rupa hingga tak menyisakan serat untuk tubuh. Meski tak seperti roti tawar putih, namun pasta juga bisa memicu rasa lapar. Bedanya, pasta berukuran kecil-kecil sehingga tak akan membuat Anda berpikir makan banyak ketika mengonsumsinya.
Porsi standar pasta sebenarnya adalah setengah cangkir sebelum dimasak. Namun restoran seringkali menyajikan empat cangkir dalam satu porsi makanan. Pasta putih mengandung karbohidrat sederhana yang bisa meningkatkan insulin dan bisa memicu rasa lapar. Selain itu, apa yang biasa Anda gunakan untuk makan bersama pasta? Jika Anda menggunakan saus kemasan, maka itu bahkan menambah rasa lapar yang Anda rasakan.
MSG
MSG atau monosodium glutamate adalah perasa makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa dalam masakan. MSG sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam makanan mereka. MSG juga biasa dipakai dalam makanan kemasan seperti sayuran kemasan, atau sup, serta daging olahan, dan bahkan ada dalam bir atau es krim.
Sebuah penelitian pada hewan yang dilakukan oleh peneliti di Spanyol menunjukkan bahwa MSG bisa meningkatkan nafsu makan hingga 40 persen. Selain itu, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity, orang yang mengonsumsi MSG paling banyak berkemungkinan tiga kali lipat untuk mengalami obesitas dan kelebihan berat badan jika dibandingkan dengan orang yang tak mengonsumsi MSG sama sekali.
Sushi
Sushi merupakan salah satu masakan Jepang yang juga digemari oleh masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ketika mengonsumsi sushi, Anda mungkin berpikir tentang nutrisi ikan yang ada di dalamnya. Namun menurut ahli diet Susan M Kleiner, RD, PhD dari USANA Health Sciences, kebanyakan orang sebenarnya mengonsumsi lebih banyak nasi daripada ikan ketika mengonsumsi sushi.
Jika Anda hanya makan sushi saja, Anda sebenarnya sedang mengonsumsi 30 gram karbohidrat tambahan. Ini sama seperti makan tiga potong roti putih. Sushi akan dengan cepat dicerna oleh tubuh dan meningkatkan insulin dalam darah, sehingga akan memicu rasa lapar dan bukannya membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Pemanis buatan
Konsumsi gula memang harus dibatasi, namun bukan berarti menggantikannya dengan pemanis buatan selalu merupakan pilihan yang aman. Pemanis buatan ada di dalam banyak hal terutama produk olahan atau kemasan. Pemanis buatan juga biasa digunakan banyak orang dalam minuman mereka. Salah satu jenis pemanis buatan yang sering digunakan adalah aspartame.
Aspartame atau pemanis buatan lainnya sebenarnya memicu sel otak untuk menginginkan lebih banyak makanan manis. Pemanis buatan memicu sel otak untuk mengonsumsi lebih banyak makanan untuk memproduksi energi, padahal yang masuk pada tubuh sebenarnya hanyalah kalori. Selanjutnya, ini akan mempengaruhi pusat kontrol lapar pada otak dan membuat Anda merasa lapar terus-menerus.
Sereal
Kebanyakan sereal dibuat dengan tepung yang sama dengan roti tawar. Lebih buruk lagi karena sereal mengandung banyak gula. Karena itu, sereal terutama yang diperuntukkan untuk anak-anak bisa meningkatkan gula dalam darah dan menyebabkan insulin menjadi tak stabil. Mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan gula semacam ini di pagi hari, ketika tingkat cortisol sedang tinggi, akan merusak metabolisme.
Ketika pagi hari, cortisol yang tinggi akan menyebabkan proses pengolahan gula yang rendah dalam tubuh. Akibatnya, tingkat gula akan melonjak di pagi hari dan menyebabkan Anda merasa lapar dan lelah. Perhatikan sereal jenis apa yang Anda konsumsi di pagi hari. sebaiknya jangan mengonsumsi sereal yang penuh karbohidrat kosong, namun pilih sereal gandum yang mengandung banyak serat.
Pizza
Pizza adalah salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang. Sudah banyak yang mengetahui bahwa pizza tak menyehatkan dan bisa memuat gemuk. Namun tak hanya itu saja, pizza juga bisa membuat Anda merasa lapar. Pizza mengandung kombinasi dari adonan tepung tanpa serat, sama seperti roti putih, keju olahan, minyak yang kaya lemak jenuh, serta bahan tambahan lainnya. Bahan-bahan ini bisa meningkatkan gula darah, menghalangi produksi hormon kenyang, dan memicu rasa lapar pada otak.
Itulah beberapa jenis makanan yang bisa membuat Anda lapar. Makanan-makanan di atas tak hanya tidak menyehatkan namun juga tak bisa memuaskan rasa lapar Anda. Mengonsumsi makanan di atas akan membuat Anda tetap lapar dan mengonsumsi lebih banyak makanan, sehingga memicu kelebihan berat badan dan obesitas.