12 Gejala Gondongan Pada Anak, Penting untuk Diperhatikan Agar Tak Telat Penanganan
Gondongan, atau mumps, adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur, yang mengakibatkan pembengkakan di pipi dan leher.
Gondongan atau mumps adalah infeksi akibat virus yang menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar yang memproduksi air liur, dan dapat menyebabkan pembengkakan di bagian pipi serta leher.
Menurut penjelasan dari mikrobiolog di Gandhi Medical College, Inda, Jabeen Begum, MD, gejala khas gondongan meliputi nyeri dan bengkak di area wajah dan rahang. Sebelum pembengkakan muncul, pasien biasanya mengalami beberapa tanda awal seperti:
-
Apa saja gejala gondongan pada anak? Gejala gondongan pada anak biasanya muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain yang bisa timbul adalah:Demam hingga 39°CNyeri saat mengunyah atau menelan makananMulut keringSakit kepalaNyeri sendiNyeri perutMudah lelahHilang nafsu makan
-
Bagaimana cara gondongan menyebar pada anak? Cara penularan gondongan pada anak juga tidak berbeda, yaitu melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, atau tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum yang kemudian disentuh oleh orang lain.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut saat gempa Batang? Seorang anak yang ingin melindungi ibundanya dari bahaya reruntuhan rumah, memeluk sang ibu dan tidak mau melepaskannya.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
- Kelelahan tanpa sebab yang jelas
- Demam
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri pada otot atau sendi
- Kelemahan umum
- Mulut terasa kering
- Sakit perut ringan
- Kesulitan saat mengunyah
- Lidah bengkak
- Nyeri pada testis
- Sakit telinga.
"Bisa merasa seperti sedang masuk angin. Ada kemungkinan tertular penyakit gondongan dan tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini terjadi pada sekitar sepertiga pasien gondongan. Namun meskipun Anda merasa baik-baik saja, Anda tetap dapat menularkan virus gondongan kepada orang lain," kutip Jabeen Begum dari laman Webmd, yang dirilis pada Selasa (29/10/2024).
Gejala Gondongan Pada Pasien yang Harus Segera Dibawa Ke UGD
Selain gejala yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa pasien gondongan perlu segera mendapatkan perawatan di unit gawat darurat (UGD). Tanda-tanda tersebut meliputi:
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan untuk tetap terjaga
- Dehidrasi, di mana bayi dan anak kecil merupakan kelompok yang paling rentan. Beberapa tanda dehidrasi meliputi tidak adanya air mata saat menangis, tidak ada popok yang basah selama tiga jam, serta tampak lelah atau kurang energi.
Gejala-gejala ini sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat menjadi indikasi bahwa kondisi pasien semakin memburuk dan memerlukan tindakan medis yang cepat. Oleh karena itu, jika Anda menemukan salah satu dari gejala tersebut, segera bawa pasien ke UGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyakit Gondongan Dapat Menular dengan Mudah
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar melalui air liur dan lendir, yang merupakan cairan lengket yang terdapat di tenggorokan dan hidung.
Gondongan disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai paramyxovirus. Penyebarannya mirip dengan cara penularan flu, sehingga sangat mudah untuk terinfeksi virus gondongan melalui kontak dengan tetesan kecil dari air liur atau lendir orang yang terjangkit. Contohnya, penularan dapat terjadi ketika seseorang yang terinfeksi berinteraksi dengan orang lain melalui:
- Kasus Cacar Air dan Gondongan Meningkat, Kemenkes Minta Pelajar yang Terjangkit Isolasi Mandiri
- Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
- Waspadai Cara Penularan Gondongan pada Anak, Ketahui Pencegahannya
- Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
- Batuk, bersin, atau berbicara dalam jarak dekat
- Berciuman
- Berbagi makanan atau minuman dengan peralatan yang sama
- Tidak mencuci tangan dengan bersih dan menyentuh barang-barang yang terkontaminasi virus
- Melakukan kontak dekat saat berolahraga
Menurut sebuah sumber, "Di AS, wabah penyakit gondongan kemungkinan besar terjadi di tempat di mana Anda menghabiskan banyak waktu di tempat ramai bersama orang lain, seperti sekolah atau kampus."
Virus gondongan biasanya dapat bertahan di lingkungan sekitar selama kurang lebih dua minggu. Jika seorang anak terinfeksi, mereka dapat kembali ke sekolah atau tempat penitipan anak setelah merasa lebih baik dan setidaknya satu minggu telah berlalu sejak gejala pertama kali muncul. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan anak.
Anak-anak yang Belum Divaksinasi Memiliki Risiko Lebih Tinggi untuk Terinfeksi Gondongan
Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Gondongan dapat menyerang berbagai bagian tubuh, tetapi umumnya penyakit ini menyerang kelenjar air liur yang terletak di bawah dan di depan telinga, yang dikenal sebagai kelenjar parotis.
Ketika kelenjar ini membengkak, hal ini menyebabkan pipi dan rahang menjadi bengkak, yang menjadi ciri khas dari gondongan. Dulu, penyakit ini cukup umum terjadi. Namun, setelah ditemukannya vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR) pada tahun 1967, kasus gondongan menjadi jauh lebih jarang.