4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak
Sejumlah gaya parenting atau pengasuhan bisa memberi dampak negatif pada perkembangan anak.
4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua dalam Pengasuhan dan Bisa Berdampak pada Anak
Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak-anak. Pengalaman awal dalam kehidupan sangat memengaruhi bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang.
Pengasuhan yang diterapkan oleh orangtua bisa berdampak besar pada perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami perilaku pengasuhan yang dapat berdampak baik atau buruk pada anak-anak.Dilansir dari Psychology Today, Ronald E. Riggio, Ph.D., profesor bidang psikologi organisasi dan kepemimpinan dari Claremont McKenna College menjelaskan berbagai kesalahan yang rentan dilakukan orangtua. Berikut adalah empat kesalahan yang kerap dilakukan oleh orangtua dalam pengasuhan dan dapat berdampak negatif pada anak-anak:
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter ditandai dengan penerapan aturan yang sangat ketat dan pengendalian yang berlebihan terhadap anak-anak. Namun, yang paling merugikan adalah penggunaan hukuman dalam pola asuh ini.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Apa dampak pelukan bagi anak? Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua juga cenderung memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan kepada orang lain ketika mereka dewasa. Hal ini karena mereka tidak terpapar kekerasan dan merasa aman serta dicintai.
-
Mengapa peran ayah dalam pengasuhan anak sangat penting? Parenting atau pengasuhan anak adalah cara orang tua mendidik dan mengasuh anak-anak mereka agar tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik, sehat, dan bahagia. Parenting tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah. Ayah memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan anak-anak mereka, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial.
-
Mengapa memanjakan anak secara berlebihan berdampak buruk terhadap kemandirian mereka? Anak yang terlalu dimanjakan cenderung tumbuh menjadi individu yang kurang mandiri karena terbiasa bergantung pada orang tua atau orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka kesulitan melakukan tugas-tugas sederhana yang seharusnya bisa mereka lakukan sendiri, seperti merapikan mainan atau memakai baju.
Mereka justru belajar "menghindari perilaku buruk" dan ini dapat menghasilkan kemarahan dan perasaan benci. Penting untuk diingat bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua otoriter seringkali menjadi orang tua yang otoriter pula di kemudian hari, sehingga pola negatif ini dapat berlanjut ke generasi berikutnya.
Pola Asuh "Helikopter"
Orang tua yang disebut melakukan "helicopter parenting" sangat memantau perilaku anak-anak mereka dan selalu ada untuk mengambil keputusan atas nama mereka. Mereka terlalu protektif dan cenderung "terlalu mendampingi" anak-anak, sehingga anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk membuat keputusan dan bertindak mandiri.
Penelitian menunjukkan bahwa pola asuh "helikopter" dapat merugikan potensi kepemimpinan anak-anak dan menyebabkan harga diri rendah serta kecenderungan untuk menghambat inisiatif mereka dan bergantung pada orang tua untuk arahan.
Pola Asuh yang Tidak Tegas
Orang tua yang menerapkan pola asuh "segalanya boleh" dapat berkisar dari orang tua yang acuh hingga yang terlalu memanjakan anak-anak mereka.
Orang tua yang acuh mungkin membiarkan permainan video dan TV menggantikan peran pengasuh, yang berujung pada anak-anak yang sulit mengikuti aturan karena tidak ada aturan yang jelas. Di sisi lain, anak-anak yang dimanjakan oleh orang tua yang tidak pernah mengatakan "tidak" seringkali mengembangkan kurangnya kontrol diri dan rasa berhak. Saat mereka dewasa, hubungan mereka dengan orang lain cenderung menjadi tidak seimbang, di mana mereka hanya mengambil tanpa memberikan.
Pola Asuh yang Tidak Konsisten
Orang tua yang tidak konsisten dalam pola asuh mereka mengirimkan sinyal ganda pada anak-anak mereka. Kadang mereka responsif dan hangat, tetapi kadang dingin dan tidak peka.
Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan kecemasan yang berlebihan pada anak-anak, yang mungkin berlanjut hingga mereka dewasa. Anak-anak dari orang tua yang tidak konsisten seringkali menunjukkan pola yang sama dalam hubungan interpersonal mereka saat dewasa, di mana mereka bersikap hangat dan dingin secara bergantian.
Pola Asuh Apa yang Terbaik?
Pola asuh yang dianggap sebagai yang terbaik adalah "pola asuh otoritatif." Orang tua otoritatif mendorong kemandirian anak-anak tetapi juga menetapkan batasan yang jelas.
Mereka memberlakukan disiplin, tetapi dengan cara yang mendukung dan bukan bersifat punitif. Seiring berjalannya waktu, orang tua otoritatif memberikan otonomi yang semakin besar kepada anak-anak mereka, yang akhirnya menghasilkan kontrol diri, rasa mandiri, dan keterampilan sosial yang sehat.