4 Serangga berbahaya ini berkembang biak di Indonesia, bikin kulit melepuh
Serangga menggigit kulit manusia saat kita tidak sadar. Tapi setelah itu, kulit terasa gatal, panas, bahkan sampai melepuh. Serangga-serangga inilah penyebabnya:
Secara tak sadar, kita sering digigit oleh serangga kecil. Rasa gatal, sakit bahkan sampai luka tiba-tiba muncul beberapa menit kemudian. Sangat bahaya jika tak cepat ditangani, karena efek gigitan serangga-serangga ini bisa berbahaya.
Berikut beberapa gigitan serangga yang menyebabkan kulit luka dan melepuh, termasuk cara penanganannya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
Tomcat, gigitannya bahaya
Tomcat berwujud seperti semut, namun gigitannya mampu membuat kulit menjadi luka dan melepuh, bahkan tanpa digaruk. Kulit akan muncul warna kemerahan, dan mulai timbul luka seperti nanah. Tomcat hidup di Indonesia, khususnya di tempat-tempat yang panas.
Jika seseorang mengalami hal seperti ini, ada baiknya jangan menyentuh luka bekas gigitan tomcat, karena luka akan menyebar. Usap luka dengan air dan sabun atau antiseptik menggunakan kapas. Jika terasa seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan antiseptik. Tapi jika sudah timbul nanah, langsung bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Lebah, sengatnya panas
Saat lebah menyengat kulit, efeknya akan terasa panas seperti terbakar, gatal, lalu muncul benjolan merah. Itulah salah satu alasan seseorang sangat takut digigit serangga pencari madu ini. Sengatan lebah menggunakan "jarum" kecil beracun. Itulah yang membuat kulit menjadi gatal dan bengkak.
Jika kamu menjadi korban gigitan lebah, pertolongan pertama adalah lepaskan penyengat lebah dari kulit dengan cara mengangkatnya dengan perlahan. Jangan ditarik karena akan membuat racun semakin tersebar. Cuci luka bekas gigitan dengan sabun antibakteri dan air bersih yang mengalir. Selanjutnya, kompres daerah sengatan menggunakan es (kantung es). dan beri obat golongan antihistamin untuk mengurangi gatal. Obat ini bisa memintanya pada dokter terdekat.
Kutu kasur
Mungkin tak banyak yang mengalami gigitan kutu kasur. Tapi jika sudah mengalami, efeknya tak jauh beda dengan gigitan tomcat, kulit gatal, panas, dan penuh luka. Kutu kasur tak hanya muncul di lingkungan kotor, tapi juga di tempat bersih. Ini karena tubuhnya yang pipih dan tak terlihat, yang menempel di pakaian orang lain. Lalu kutu-kutu ini pindah ke kasur orang lain, contohnya di kamar hotel.
Jika ini terjadi, segera oleskan krim antihistamin sebagai obat antialergi, atau bisa kunjungi dokter terdekat untuk mengecek kondisi kulit.
Semut api
Semut api banyak ditemukan di mana saja. Meskipun kecil, serangga ini bisa membuat kulit manusia terbakar dengan gigitannya. Gigitan itu terdiri dari racun yang sangat berbahaya yang disebut 'Solenopsin', yang dapat menyebabkan efek buruk pada manusia jika racunnya dalam jumlah besar. Gigitan semut api bisa menyebabkan benjolan pada kulit dan goresan yang akan mengakibatkan hasil buruk. Efek utamanya meliputi benjolan, ruam, nyeri dada dan mual.
Pengobatannya dibagi menjadi dua, jika ada reaksi alergi biasanya diobati dengan obat oral. Tapi jika semakin parah, maka harus menjalani pengobatan di rumah sakit terdekat.