5 Tanda bahwa kamu sebenarnya alergi antibiotik
Alergi antibiotik seringkali ditandai dengan gatal, bibir bengkak, mata berair, sulit bernapas, hingga kulit melepuh setiap kali kamu meminumnya.
Antibiotik bisa dianggap sebagai obat penyelamat, terutama untuk menyembuhkan luka dalam tubuh. Namun dalam beberapa kasus, ada orang yang alergi dengan jenis obat ini. Reaksi alerginya bisa langsung muncul bisa juga tidak, bergantung dengan interval waktu pemberian obat dan ketahanan tubuh.
Kamu sering bertanya-tanya apakah kamu alergi antibiotik? Dilansir dari thehealthsite.com, berikut adalah tanda-tandanya.
- Gatal menjadi reaksi pertama yang umum muncul jika kamu mengalami alergi antibiotik. Tonjolan yang ditimbulkan pada kulit ini bisa jadi merah dan gatal
- Gatal yang datang juga bisa membuat mata dan bibit bengkak.
- Selain gatal, biasanya mata jadi mudah berair dan bersin jika kamu mengalami alergi antibiotik.
- Bronkospasme adalah ketika otot-otot saluran pernapasan mulai menyempit dan membatasi asupan udara. Gangguan ini sering dialami mereka yang alergi antibiotik.
- Dalam beberapa kasus, orang alergi antibiotik bisa mengalami nekrolisis epidermal toksik, reaksi yang sangat parah terhadap antibiotik. Kulit dan selaput lendir mulai melepuh dan mengelupas hingga terlihat daging merah di bawahnya.
Alergi obat antibiotik ternyata mampu menimbulkan bahaya kesehatan yang fatal. Oleh karena itu perhatikan dengan seksama kondisi tubuh dan lakukan tes alergi sebelum mengonsumsinya.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Baca juga:
Terus-menerus sakit tenggorokan jadi gejala awal penyakit ini
Terlalu lama nonton TV bikin kamu mudah kena penyakit ini
Tak hanya kurang serat, 6 kebiasaan ini juga bisa bikin kamu sembelit
Makan terlalu cepat sebabkan kegemukan dan sakit jantung, alasannya?