7 Efek merusak karena kebanyakan tidur bagi tubuh
Tidur lebih dari delapan jam sehari ternyata meningkatkan kerusakan otak. Temukan efek merusak lainnya di sini!
Benar, segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Hal yang sama juga berlaku bagi tidur. Tetapi, bagaimana jika efek yang terjadi jauh lebih berbahaya dari apa yang dibayangkan atau dipikirkan sebelumnya?
Banyak ahli yang mengatakan bahwa tidur yang cukup dapat membantu kita menjadi lebih baik. Tetapi hal yang sebaliknya berlaku jika kita justru tidur secara berlebihan. Melansir dari Huffingtonpost, berikut merupakan tujuh efek negatif pada tubuh yang disebabkan oleh kebanyakan tidur alias tidur secara berlebihan.
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja penyebab utama gangguan tidur insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
-
Apa saja jenis kata-kata bijak tentang insomnia? Kata-kata insomnia yang bijak bisa menjadi salah satu nasihat berguna. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah insomnia.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul jika insomnia terjadi dalam jangka panjang? Ketika masalah ini terjadi dalam jangka panjang, bakal muncul masalah pada kesehatanmu. Masalah yang mungkin muncul dalam jangka panjang berupa kecemasan, depresi, sakit kepala, radang sendi, serangan jantung, dan osteoporosis.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan risiko kematian dilakukan? Berdasarkan penelitian yang dilakukan antara tahun 1995 dan 1998, para peneliti menemukan hubungan yang kuat antara risiko kematian yang lebih tinggi dengan kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam semalam.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
1. Meningkatkan risiko depresi
Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014, para peneliti menemukan bahwa durasi tidur yang panjang meningkatkan risiko seseorang terkena depresi.
Peserta penelitian yang tidur antara tujuh sampai sembilan jam semalam berpotensi 27% mengalami depresi. Sedangkan orang yang tidur sembilan jam semalam atau lebih memiliki potensi 49% terkena depresi.
2. Berpotensi merusak otak
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2012 menemukan bahwa di antara lansia, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit ternyata dapat memperburuk kondisi otak selama enam tahun.
Wanita yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam (atau kurang dari lima jam setiap malam) menunjukkan perubahan pada otak mereka yang disetarakan dengan penuaan selama dua tahun.
3. Berpotensi menyulitkan kehamilan
Tahun 2013 sebuah tim peneliti Korea menganalisa kebiasaan tidur lebih dari 650 wanita yang menjalani program bayi tabung. Mereka menemukan bahwa tingkat kehamilan tertinggi ada pada wanita mendapatkan tidur tujuh sampai delapan jam setiap malam.
Sedangkan tingkat kehamilan terendah ada pada mereka yang mendapatkan tidur sembilan sampai sebelas jam setiap malam. Tetapi, penemuan ini masih belum menemukan alasan hubungan yang jelas antara tidur dengan kehamilan.
4. Meningkatkan risiko diabetes
Dalam sebuah penelitain kecil yang dilakukan di Quebec, peneliti menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap malam memiliki dua kali kemungkinan terkena diabetes tipe 2. Hal lain yang bisa terjadi adanya gangguan keseimbangan glukosa selama enam tahun.
5. Menambah berat badan
Para peneliti yang sama juga melihat hubungan antara tidur dengan berat badan. Mereka menemukan bahwa orang yang tidur kurang atau lebih dari delapan jam setiap malam, mendapatkan berat badan yang lebih dalam jangka waktu enam tahun.
Orang yang tidur sembilan sampai sepuluh jam semalam memiliki 25% kemungkinan untuk menambah berat badan sebanyak 5kg, bahkan setelah mereka mencoba untuk melakukan diet.
6. Risiko penyakit jantung
Dalam penelitian yang dipresentasikan tahun 2012 dalam pertemuan American College of Cardiology, tidur delapan jam atau lebih setiap malam dikaitkan dengan risiko gangguan kesehatan jantung.
Hal ini disimpulkan dari data yang diperoleh melalui analisis yang dilakukan pada 3.000 orang. Mereka menemukan bahwa tidur yang terlalu lama berpotensi dua kali lebih besar terkena angin duduk (jantung iskemia) dan 1,1 kali risiko penyakit arteri koroner.
7. Peningkatan risiko kematian
Dalam review 16 studi yang berbeda tahun 2010, para peneliti menemukan adanya peningkatan risiko kematian lebih cepat pada orang yang mendapatkan tidur lebih lama. Tidur lebih dari delapan jam semalam dikaitkan dengan risiko 1,3 kali lebih besar kematian diantara 1.382.999 orang yang diikutkan dalam penelitian.
Memang sedikit sulit dipercaya, karena ada kalanya tidur yang kita dapatkan masih terasa kurang setelah melakukan aktivitas yang panjang seharian. Tetapi bagaimanapun, banyak penelitian yang telah mempelajari hal tersebut. Dan, tidak ada salahnya untuk mencoba pola tidur yang sehat mulai dari sekarang, kan?
Baca juga:
Bahaya mengintai di balik sehatnya segelas susu
Jadi tua tak melulu renta, ini buktinya!
6 Penyakit yang masih jadi misteri dunia kedokteran
Cerita Lewy Body Dementia yang dipetik dari kepergian Robin William
Wah, kesepian ternyata bisa sebabkan 3 bahaya kesehatan ini!