8 Hal yang Bisa Menyebabkan Seseorang Jadi Pribadi yang Lebih Baik Walau Berasal dari Keluarga yang Berantakan
Lahir dari keluarga yang kurang harmonis bukanlah faktor utama yang membuat seseorang jadi orangtua yang buruk.
Tidak semua anak yang tumbuh dari keluarga dengan orang tua yang sulit atau penuh masalah akan menjadi pribadi yang sama. Bahkan, sering kali kita mendengar kisah seseorang yang, meski berasal dari lingkungan keluarga yang keras, justru tumbuh menjadi pribadi yang baik dan penuh empati.
Bagaimana ini bisa terjadi? Dilansir dari Psychology Today, berikut adalah delapan faktor yang bisa menjelaskan mengapa seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih baik meski dibesarkan dalam keluarga yang berantakan.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Bagaimana kesehatan mental memengaruhi kesehatan fisik? Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penyakit mental dapat mempercepat penuaan biologis, bermanifestasi sebagai peningkatan tingkat penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait usia lainnya.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Kenapa kesehatan mental penting untuk kondisi kesehatan kita secara keseluruhan? Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Memiliki kesehatan mental yang baik dapat membantu kita menghadapi stres, mengatasi tantangan hidup, dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental? Dengan ajakan "Start the Conversation" atau "Memulai Percakapan," semua pihak, dari individu, keluarga, hingga komunitas, diharapkan lebih proaktif dalam membicarakan kesehatan mental.
1. Trauma yang Dialami Orang Tua
Banyak orang tua yang memiliki kepribadian sulit sebenarnya pernah mengalami trauma berat dalam hidup mereka. Pengalaman traumatis seperti kehilangan orang tua, kekerasan, atau kondisi lingkungan yang berbahaya saat mereka tumbuh besar bisa membentuk kepribadian yang sulit. Namun, trauma tersebut mungkin tidak selalu ditransfer ke anak-anak mereka. Anak-anak ini tumbuh tanpa mengalami trauma yang sama, sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang secara emosional lebih sehat.
2. Sifat Ekstrem Tidak Selalu Menurun
Secara statistik, orang yang memiliki sifat kepribadian ekstrem cenderung memiliki anak dengan kepribadian yang lebih mendekati rata-rata. Sebagai contoh, jika seorang orang tua memiliki sifat yang sangat egois atau sulit bergaul, tidak selalu anak mereka akan mewarisi sifat yang sama dalam intensitas tinggi. Fenomena ini disebut dengan "regresi ke rata-rata," di mana anak-anak cenderung memiliki kepribadian yang lebih moderat dibandingkan orang tua mereka.
3. Pengaruh Generasi
Beberapa anak justru tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik karena orang tua mereka telah mengalami perlakuan yang lebih buruk dari generasi sebelumnya. Sebagai contoh, seorang orang tua yang mengalami kekerasan dari orang tuanya mungkin mengadopsi pola asuh yang lebih lembut meskipun mereka sendiri tidak sempurna. Dengan demikian, terdapat perbaikan kualitas hubungan keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Efek Perlindungan dari Saudara Kandung
Saudara kandung yang mengalami situasi sulit bersama sering kali mengembangkan ikatan yang sangat kuat. Mereka saling mendukung dan berbagi penderitaan yang sama, yang akhirnya memberikan efek protektif bagi perkembangan emosional mereka. Dalam banyak kasus, kedekatan ini bisa menjadi penyokong bagi seseorang untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, meski orang tua mereka memiliki perilaku yang bermasalah.
5. Dukungan dari Orang Dewasa Lain
Selain saudara, orang dewasa lain seperti guru, pelatih, atau bahkan orang tua dari teman dapat memberikan dukungan dan contoh yang positif bagi anak-anak yang berasal dari keluarga bermasalah. Sebuah studi menunjukkan bahwa memiliki sosok dewasa yang bisa diandalkan dalam hidup dapat membantu anak menghadapi tantangan di rumah dan mengembangkan ketahanan mental yang lebih kuat. Dukungan ini bisa membantu mereka melampaui masalah yang dihadapi di rumah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
- 10 Penyebab Pria Jadi Mandul, dari Gaya Hidup Buruk Hingga Usia
- Peran Orangtua yang Tidak Sesuai Bisa Sebabkan Anak Terabaikan dan Alami Masalah Kemudian
- 6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Umur, Tidak Memperhatikan Kesehatan
- 7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua
6. Efek Reaktif
Kadang-kadang, kepribadian yang mudah bergaul atau penyayang terbentuk sebagai reaksi terhadap perilaku orang tua yang sulit. Misalnya, seorang anak yang sering menghadapi kemarahan tak terduga dari orang tua mungkin belajar untuk mengembangkan sikap yang lebih mudah beradaptasi dan berusaha keras untuk menghindari konflik. Sikap ini mungkin awalnya merupakan mekanisme pertahanan, tetapi pada akhirnya bisa menjadi bagian dari kepribadian mereka.
7. Janji untuk Menjadi Lebih Baik
Banyak anak yang tumbuh dari keluarga yang berantakan berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh orang tua mereka. Misalnya, seorang anak yang merasa tidak pernah didengarkan mungkin bertekad untuk menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. Visi untuk menjadi lebih baik dari orang tua ini sering kali menjadi motivasi kuat untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih positif dan penuh kasih.
8. Pengaruh Lingkungan Positif
Meskipun tumbuh dalam lingkungan keluarga yang berantakan, anak-anak yang berinteraksi dengan lingkungan yang mendukung, seperti sekolah, komunitas, atau kelompok teman yang positif, sering kali bisa mengatasi dampak negatif dari keluarganya. Lingkungan sosial yang positif dapat memberikan anak-anak ini ruang untuk berkembang menjadi individu yang lebih baik, dengan nilai-nilai yang lebih sehat dan sikap yang lebih konstruktif terhadap kehidupan.
Meski memiliki orang tua yang sulit bisa menjadi tantangan besar, ada banyak faktor yang dapat membantu seseorang tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun dampak dari orang tua yang sulit sering kali tetap ada, peluang untuk menjadi individu yang lebih baik selalu ada, terutama jika mereka mendapat dukungan yang tepat dari lingkungan mereka.